KONTAN.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kenaikan nilai tukar petani (NTP) nasional pada Agustus 2017 sebesar 0,94% dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan nilai tukar ini terjadi seiring dengan masuknya musim panen raya di sejumlah sentra pertanian. Kenaikan NTP juga mengindikasikan kenaikan daya beli, sebab NTP merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula daya beli petani. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kenaikan NTP terjadi di seluruh subsektor. "Tidak biasanya seluruh subsektor mengalami kenaikan," kata Suhariyanto, Senin (4/9). NTP pada tanaman pangan pada Agustus 2017 naik 0,85% dibanding Juli 2017. Kenaikan itu dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani, khususnya pada komoditas gabah, ubi kayu, dan kacang tanah. NTP hortikultura naik 0,15% dibanding bulan sebelumnya karena kenaikan indeks harga yang diterima petani, khususnya pada komoditas bawang, cabai merah, dan tomat.
BPS: Daya beli petani meningkat
KONTAN.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kenaikan nilai tukar petani (NTP) nasional pada Agustus 2017 sebesar 0,94% dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan nilai tukar ini terjadi seiring dengan masuknya musim panen raya di sejumlah sentra pertanian. Kenaikan NTP juga mengindikasikan kenaikan daya beli, sebab NTP merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula daya beli petani. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kenaikan NTP terjadi di seluruh subsektor. "Tidak biasanya seluruh subsektor mengalami kenaikan," kata Suhariyanto, Senin (4/9). NTP pada tanaman pangan pada Agustus 2017 naik 0,85% dibanding Juli 2017. Kenaikan itu dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani, khususnya pada komoditas gabah, ubi kayu, dan kacang tanah. NTP hortikultura naik 0,15% dibanding bulan sebelumnya karena kenaikan indeks harga yang diterima petani, khususnya pada komoditas bawang, cabai merah, dan tomat.