KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia pada bulan November 2024 sebesar US$ 24,01 miliar. Angka ini, turun 1,70% month to month (MtM). Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, penurunan ekspor pada bulan lalu, terutama disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor nonmigas yakni 1,67% mtm menjadi US$ 22,69 miliar. Tak hanya itu, ekspor migas November yang tercatat sebesar US$1,32 miliar, juga turun 2,10% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Baca Juga: Neraca Dagang RI pada November 2024 Surplus US$ 4,42 Miliar Amalia juga mengatakan, kinerja ekspor nonmigas per sektor pun mengalami kontraksi. "Seluruh sektor mengalami penurunan secara bulanan, terutama industri pengolahan 0,92% dengan andil -0.70%. Ini karena minyak kelapa sawit, tembaga, dan kendaraan bermotor," kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (16/12). Meski begitu, dibanding periode yang sama pada tahun lalu, ekspor November masih tercatat naik 9,14% year on year (YoY). Adapun secara kumulatif Januari-November, ekspor tercatat US$ 241,25 miliar, tumbuh 2,06% dibanding periode yang sama pada tahun 2023.
BPS: Ekspor November 2024 Capai US$ 24,01 Miliar
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia pada bulan November 2024 sebesar US$ 24,01 miliar. Angka ini, turun 1,70% month to month (MtM). Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, penurunan ekspor pada bulan lalu, terutama disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor nonmigas yakni 1,67% mtm menjadi US$ 22,69 miliar. Tak hanya itu, ekspor migas November yang tercatat sebesar US$1,32 miliar, juga turun 2,10% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Baca Juga: Neraca Dagang RI pada November 2024 Surplus US$ 4,42 Miliar Amalia juga mengatakan, kinerja ekspor nonmigas per sektor pun mengalami kontraksi. "Seluruh sektor mengalami penurunan secara bulanan, terutama industri pengolahan 0,92% dengan andil -0.70%. Ini karena minyak kelapa sawit, tembaga, dan kendaraan bermotor," kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (16/12). Meski begitu, dibanding periode yang sama pada tahun lalu, ekspor November masih tercatat naik 9,14% year on year (YoY). Adapun secara kumulatif Januari-November, ekspor tercatat US$ 241,25 miliar, tumbuh 2,06% dibanding periode yang sama pada tahun 2023.
