JAKARTA. Pengamat Ekonomi Pertanian Bustanul Arifin meminta Badan Pusat Statistik (BPS) memperbaiki skema perhitungan angka produksi beras. Angka penghitungan produksi beras yang dipakai BPS saat ini dianggap belum mampu menunjukkan total produksi beras yang sebenarnya.
"Cara perhitungan yang dipakai BPS dari tahun 1980-an sampai sekarang belum berubah. Untuk itu perlu perbaikan basis perhitungan dan luas panen," kata Bustanul dalam acara Seminar Nasional Tentang Ketahanan Pangan di Jakarta, Selasa (9/12).
Menurutnya, jika tidak diperbaiki maka penghitungan angka ramalan dan produksi beras akan menimbulkan kerancuan karena dapat dipastikan setiap tahun akan terus mengalami peningkatan walau terjadi perubahan kondisi alam.
Ia mengatakan, selama ini BPS tidak memperhitungkan berapa persen luas tanam kita yang mengalami gangguan akibat bencana alam seperti banjir dan hanya memperhitungkan penambahan luas areal panen dari tahun ke tahun sebagai basis perhitungan.
"Kita akui perberasan tahun 2008 cukup, dalam arti produksi lebih besar dari konsumsi namun itu kalau angkanya benar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Didi Rhoseno Ardi