KONTAN.CO.ID - LONDON. Badan Pusat Statistik alias Office for National Statistics (ONS) Inggris mengumumkan ada kesalahan data pinjaman pemerintah Inggris untuk tahun fiskal sebelumnya. Ini menyebabkan jumlah pinjaman pemerintah Inggris selama dua tahun fiskal menjadi terlalu tinggi £ 3 miliar setara dengan Rp 60 triliun. Kesalahan tersebut berasal dari data pajak pertambahan nilai (PPN) yang diberikan kantor pajak pemerintah. ONS dikutip Reuters menyebut, kesalahan tersebut berasal dari data yang disediakan kantor pajak pemerintah dan hanya mempengaruhi data sejak Januari 2025. Data sebelum periode tersebut tidak terpengaruh. "Perbaikan atas kesalahan ini mengurangi pinjaman bersih sektor publik antara £ 200 juta hingga £ 500 juta per bulan selama periode yang terdampak, sehingga total pengurangan mencapai £ 1 miliar untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2025 dan £ 2 miliar untuk tahun fiskal berjalan," ujar ONS.
BPS Inggris Akui Ada Kesalahan Data Pinjaman Pemerintah
KONTAN.CO.ID - LONDON. Badan Pusat Statistik alias Office for National Statistics (ONS) Inggris mengumumkan ada kesalahan data pinjaman pemerintah Inggris untuk tahun fiskal sebelumnya. Ini menyebabkan jumlah pinjaman pemerintah Inggris selama dua tahun fiskal menjadi terlalu tinggi £ 3 miliar setara dengan Rp 60 triliun. Kesalahan tersebut berasal dari data pajak pertambahan nilai (PPN) yang diberikan kantor pajak pemerintah. ONS dikutip Reuters menyebut, kesalahan tersebut berasal dari data yang disediakan kantor pajak pemerintah dan hanya mempengaruhi data sejak Januari 2025. Data sebelum periode tersebut tidak terpengaruh. "Perbaikan atas kesalahan ini mengurangi pinjaman bersih sektor publik antara £ 200 juta hingga £ 500 juta per bulan selama periode yang terdampak, sehingga total pengurangan mencapai £ 1 miliar untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2025 dan £ 2 miliar untuk tahun fiskal berjalan," ujar ONS.