KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi di kuartal I-2020 tercatat hanya tumbuh 1,70% yoy. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), capaian ini lebih rendah dari pertumbuhan di kuartal I-2019 yang sebesar 5,03% yoy. "Ada beberapa komponen yang menyebabkan penurunan investasi. Salah satu yang cukup dalam adalah perlambatan Komponen Bangunan. Padahal, porsinya ke PMTB cukup besar," kata Kepala BPS Suhariyanto, Selasa (5/5) via
video conference.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia akan memasuki krisis bila dua hal ini terjadi Suhariyanto menambahkan, komponen ini tercatat hanya tumbuh 2,76% yoy. Jumlah ini tergelincir jauh dari capaian di kuartal I-2019 yang mencapai 5,48% yoy. Sementara itu, ada beberapa komponen lainnya yang tercatat mengalami kontraksi pertumbuhan. Salah satunya, Mesin dan Perlengkapan yang terkontraksi 3,92% yoy. Padahal, di kuartal I tahun lalu, komponen ini berhasil tumbuh 8,40% yoy. Menurut Suhariyanto, kontraksi komponen ini dipengaruhi oleh kontraksi barang modal jenis mesin baik yang berasal dari domestik maupun hasil impor. Selain itu, Komponen CBR juga mengalami pertumbuhan negatif, yaitu 0,04% yoy. Di kuartal I-2019, pertumbuhan komponen ini sebesar 9,32% yoy. Kontraksi barang modal ini disebabkan oleh menurunnya nilai penambahan tanaman perkebunan yang belum berproduksi. Pun dengan Produk Kekayaan Intelektual tercatat mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,89% yoy. Sementara di kuartal I tahun lalu, ini berhasil tumbuh 9,13% yoy. Ini dipengaruhi oleh menurunnya kegiatan eksplorasi mineral baik minyak dan gas (migas) maupun non migas.
Baca Juga: Jumlah kasus baru virus corona di Jerman menurun dalam lima hari berturut-turut Di tengah penurunan pertumbuhan dan kontraksi pertumbuhan komponen PMTB, rupanya ada beberapa komponen yang mengalami pertumbuhan meningkat. Komponen Kendaraan tercatat tumbuh 2,72% yoy, padahal di kuartal I-2019 komponen ini terkontraksi 7,37% yoy. Barang modal jenis ini bertumbuh terutama disebabkan oleh pertumbuhan produksi kendaraan domestik, meski kendaraan yang berasal dari impor mengalami kontraksi. Ada juga Komponen Peralatan Lainnya tercatat tumbuh menguat menjadi 2,39% yoy dibanding kuartal pertama tahun lalu yang terkontraksi 6,76% yoy. Penguatan ini khususnya disebabkan oleh peralatan lain yang berasal dari impor. Namun, produk domestik di barang modal ini malah mengalami penurunan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .