JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan akan segera merilis data angka kemiskinan pada pertengahan September depan. Berbeda dengan sebelumnya, mulai tahun ini tingkat kemiskinan akan tergambar lebih detail sampai level kabupaten/kota. Suryamin, Kepala BPS mengatakan, upaya pihaknya untuk memperoleh visualisasi angka kemiskinan di Indonesia yaitu dengan memperbesar jumlah sampel dari sebelumnya 75.000 rumah tangga (RT) menjadi 300.000 korespoden. Adapun responden untuk sampel tersebut juga harus tersebar di 514 kabupaten/kota. Dengan memperbanyak volume sampel, BPS yakin hasil pengolahan data yang didapat akan mencerminkan kondisi populasi alias gambaran angka kemiskinan yang sebenarnya. "Untuk membuat gambaran sambapi kabupaten/kota tentu keterwakilan sampelnya sampai tingkat kabupaten/kota, kalau dulu dengan sampel 75.000 RT hanya melibatkan keterwakilan sampel tingkat nasional dan provinsi," ujar Suryamin, Selasa (25/8).
BPS janjikan data kemiskinan lebih detail
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan akan segera merilis data angka kemiskinan pada pertengahan September depan. Berbeda dengan sebelumnya, mulai tahun ini tingkat kemiskinan akan tergambar lebih detail sampai level kabupaten/kota. Suryamin, Kepala BPS mengatakan, upaya pihaknya untuk memperoleh visualisasi angka kemiskinan di Indonesia yaitu dengan memperbesar jumlah sampel dari sebelumnya 75.000 rumah tangga (RT) menjadi 300.000 korespoden. Adapun responden untuk sampel tersebut juga harus tersebar di 514 kabupaten/kota. Dengan memperbanyak volume sampel, BPS yakin hasil pengolahan data yang didapat akan mencerminkan kondisi populasi alias gambaran angka kemiskinan yang sebenarnya. "Untuk membuat gambaran sambapi kabupaten/kota tentu keterwakilan sampelnya sampai tingkat kabupaten/kota, kalau dulu dengan sampel 75.000 RT hanya melibatkan keterwakilan sampel tingkat nasional dan provinsi," ujar Suryamin, Selasa (25/8).