BPS: Kenaikan harga tiket pesawat menghantam sektor pariwisata



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan harga tiket angkutan udara terus menjadi pendorong terjadinya inflasi sejak awal 2019. Sejak April 2018 hingga April 2019 harga tiket angkutan udara telah naik 11%. Sehingga secara tahunan menyumbang inflasi 0,31%.

"Ini dampaknya bisa kemana-mana, terlihat di tingkat penghunian hotel bintang, dia akan menghantam ke pariwisata, banyak hal, tidak hanya transportasi" jelas Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers di kantornya, Kamis (2/5).

Namun, apabila melihat data transportasi domestik yang dirilis BPS, terjadi pergeseran penggunaan angkutan udara ke moda transportasi lainnya.

BPS mencatat penerbangan domestik pada Maret 2019 mengalami penurunan secara tahunan mencapai 21,94%, pun turun secara kuartalan mencapai 17,66%. Meskipun secara bulanan naik 7,18%. Di sisi lain, transportasi angkatan laut mengalami kenaikan secara tahunan mencapai 7,68% dan kuartalan mencapai 5,62%. Sedangkan transportasi angkutan kereta api mengalami kenaikan secara kuartalan mencapai 0,86% sedangkan secara tahunan turun 0,35%.

Sementara itu juga terjadi penurunan tingkat penghunian kamar hotel klasifikasi bintang. Secara tahunan tingkat penghunian turun 4,21 poin dari 54,70 menjadi 52,89.

Sekedar informasi April 2019 inflasi tercatat 0,44% secara bulanan atau 2,83% secara tahunan. Suhariyanto menjelaskan penyumbang inflasi terbesar berasal dari bahan pangan seperti bawang merah, bawang putih dan cabai. Selain itu tarif angkutan udara juga menyumbang inflasi. Hal ini terlihat dari transportasi, komunikasi, jasa keuangan yang mengalami inflasi 0,28% dengan andil 0,05%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .