JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2016 sebesar 5,02% dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year), serta 3,2% dibanding kuartal sebelumnya (quater to quarter).

Kinerja kuartal III ini lebih rendah ketimbang kuartal II-2016 yang mencatat pertumbuhan ekonomi 5,19% year on year. Tapi, lebih kencang ketimbang kinerja kuartal III-2015 terhadap setahun sebelumnya yang tercatat 4,73%. 

Dengan demikian, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Januari - September 2016 sebesar 5,04%

"Dengan memperhatikan yang terjadi di ekonomi global, ini sudah lumayan bagus. Namun perlu upaya banyak untuk meningkatkan ke depan," kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin (7/11).

Suhariyanto menjelaskan, pada kuartal ketiga tahun ini, kondisi global masih belum stabil dengan tingkat pertumbuhan yang tidak merata. Sementara itu, mitra dagang Indonesia sebagian besar tumbuh melambat, ada yang naik dan ada yang stagnan bahkan cenderung turun.

"Pertumbuhan China 6,7% stagnan, Singapura melambat menjadi 0,6%, Korea Selatan menjadi 2,7%, AS menguat menjadi 1,5%," tambahnya.

Dari sisi domestik, inflasi kuartal ketiga cenderung stabil, yakni 0,9% dengan inflasi tahunan sebesar 3,07%.

Kontribusi pemerintah melalui belanja pada kuartal ketiga tahun ini menurun dibanding periode yang sama tahun lalu.

Namun demikian, penjualan mobil naik 5,08% YoY, produksi semen naik 5,22% YoY, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara naik 13,36% YoY, dan penjualan ritel naik 11,89% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia