BPS memprediksi April ini deflasi



JAKARTA. Pembukaan keran impor produk holtikultura langsung terasa dampaknya dengan turunnya harga. Makanya, Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi bulan ini akan terjadi deflasi.Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, harga sebagian besar barang komoditas sudah turun April ini. "Dari 22 komoditi itu ada 11 yang turun seperti cabai keriting, bawang putih, bawang merah juga, daging dan beras sudah mulai turun jika dibandingkan minggu sebelumnya. Jadi kemungkinan memang deflasi," katanya saat ditemui usai penandatangan MoU BPS dengan Institut Pertanian Bogor di Jakarta, Senin (29/4).Namun, Suryawin enggan menyebut berapa angka kemungkinan deflasi yang akan terjadi. Apalagi kemungkinan deflasi ini juga besar mengingat belum ada dampak terhadap adanya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan dilakukan pemerintah. "Kalau ekspektasi inflasi, harga pangan di bulan April belum terpengaruhlah," jelasnya.Sementara itu, Bank Indonesia sudah melihat di bulan ini arahnya adalah deflasi. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan IHK April akan deflasi 0,04%. Ini terjadi karena pasokan pangan yang diperketat pada Januari hingga Maret lalu sudah berhasil di atasi pemerintah. "Sehingga inflasinya turun dan memperkuat keyakinan kami kalau inflasi bahan pangan itu teratasi sehingga untuk april diharapkan kembali ke pola deflasi," jelasnya dikesempatan yang berbeda.Untuk kebijakan pemerintah yang akan menaikan harga BBM, BI melihat memang akan berdampak besar pada inflasi. Jika harga BBM bersubsidi dinaikan Rp 1.000 akan langsung berdampak pada semua lapisan masyarakat pun cukup tinggi.Hitungan BI, dampak langsung inflasi sebesar 0,62%, dan inflasi juga akan bertambah 0,78% jika tarif angkutan juga naik serta kenaikan komoditas pun ikut berkotribusi 0,3%. Jadi total dampak kenaikan harga BBM yang menggunakan skema satu harga bisa mencapai 1,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Amal Ihsan