BPS: Nilai tukar petani (NTP) nasional naik 0,25% di Januari



JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai tukar petani (NTP) nasional per Januari 2011 sebesar 103,01 atau naik 0,25% dibandingkan NTP bulan sebelumnya.“Ini artinya harga-harga yang terkait dengan produk pertanian baik itu bahan pangan, ikan, perkebunan dan sebagainya, jauh lebih baik dibandingkan dengan beban yang dikenakan atau biaya hidup serta ongkos produksi yang ada di sektor pertanian,” ujar Kepala BPS Rusman Heriawan, hari ini.Dia memaparkan, kenaikan NTP nasional dikarenakan naiknya NTP subsektor tanaman pangan sebesar 0,41%, subsektor holtikultura sebesar 0,79%, dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,38%.NTP untuk tanaman pangan seperti beras, jagung dan lain-lain, merupakan pertama kali sejak 2007 berada diatas 100. Ini juga menunjukan satu perbaikan yang luar biasa bagi kesejahteraan petani. Ini juga berbarengan dengan harga gabah di tingkat petani yang terus naik. "Jadi ada relevansinya harga gabah yang terus naik, yang dampaknya juga pada kenaikan harga beras, dengan NTP yang sekarang tembus diatas 100,” jelasnya.Sementara untuk holtikultura, lanjutnya, merupakan NTP yang paling tinggi mencapai 109,85. Di Desember masih 108,98. Sementara tanaman perkebunan rakyat yang termasuk di dalamnya karet, kopi dan lain-lain, NTP nya tercatat 104,64 atau naik dari sebelumnya 104,25.Pada Januari 2011, NTP Provinsi Sulawesi Utara mengalami kenaikan tertinggi 1,05% dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Papua terjadi penurunan terbesar 0,93% dibanding penurunan NTP provinsi lainnya.“Pada Januari 2011, terjadi inflasi di daerah pedesaan di Indonesia sebesar 0,98% terutama dipicu naiknya indeks subkelompok bahan makanan,” imbuh Rusman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini