JAKARTA. Dampak krisis global kian terasa mengahantam perekonomian Indonesia. BPS melansir, perekonomian Indonesia pada tahun 2008 mengalami pertumbuhan sebesar Rp 6,1 persen dibanding tahun 2007. Namun, secara triwulanan, PDB Indonesia triwulan IV 2008 dibandingkan dengan triwulan III 2008 menurun sebesar minus 3,6 persen. "Pertumbuhan ekonomi melambat. Kita sudah terkena dampak krisis," ucap Kepala BPS Rusman Heriawan dalam keterangan pers di Kantor BPS, Senin (16/1). Rusman menguraikan, penurunan ini mengikuti tren pola triwulanan yang lalu yang mengalami kontraksi pada triwulan IV. Penurunan ini terutama dikarenakan sektor pertanian mengalami penurunan cukup signifikan, yaitu minus 22,9 persen. "Ini siklus musiman, karena triwulan IV merupakan musim tanam, belum musim panen," katanya. Sektor lain yang mengalami penurunan yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran minus 2,6 persen. Sektor industri pengolahan minus 2,5 persen dan sektor pertambangan migas minus 1,6 persen. Sementara sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh 4,8 persen. Sektor keuangan, jasa, real estate tumbuh 2,0 persen. Sektor konstruksi tumbuh 1,9 persen. Sektor jasa-jasa tumbuh 1,7 persen dan sektor gas, listrik, air bersih tumbuh 0,8 persen.
BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat
JAKARTA. Dampak krisis global kian terasa mengahantam perekonomian Indonesia. BPS melansir, perekonomian Indonesia pada tahun 2008 mengalami pertumbuhan sebesar Rp 6,1 persen dibanding tahun 2007. Namun, secara triwulanan, PDB Indonesia triwulan IV 2008 dibandingkan dengan triwulan III 2008 menurun sebesar minus 3,6 persen. "Pertumbuhan ekonomi melambat. Kita sudah terkena dampak krisis," ucap Kepala BPS Rusman Heriawan dalam keterangan pers di Kantor BPS, Senin (16/1). Rusman menguraikan, penurunan ini mengikuti tren pola triwulanan yang lalu yang mengalami kontraksi pada triwulan IV. Penurunan ini terutama dikarenakan sektor pertanian mengalami penurunan cukup signifikan, yaitu minus 22,9 persen. "Ini siklus musiman, karena triwulan IV merupakan musim tanam, belum musim panen," katanya. Sektor lain yang mengalami penurunan yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran minus 2,6 persen. Sektor industri pengolahan minus 2,5 persen dan sektor pertambangan migas minus 1,6 persen. Sementara sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh 4,8 persen. Sektor keuangan, jasa, real estate tumbuh 2,0 persen. Sektor konstruksi tumbuh 1,9 persen. Sektor jasa-jasa tumbuh 1,7 persen dan sektor gas, listrik, air bersih tumbuh 0,8 persen.