BPS: Pertumbuhan produksi industri manufaktur tumbuh 3,62%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) pada kuartal II-2019 tumbuh sebesar 3,62% year on year  (yoy). Pertumbuhan tersebut akibat kontribusi kenaikan produksi industri pakaian jadi sebesar 25,79%.

Kontribusi lainnya adalah dari industri percetakan dan reproduksi media rekaman yang naik 22,70% yoy. Lalu industri minuman naik 22,52% yoy, industri kertas dan barang dari kertas naik 11,24% (YoY), dan industri pengolahan lainnya yang menyumbang 10,41% yoy.

Baca Juga: Produksi industri kimia dasar diprediksi hanya tumbuh 5% tahun ini

Sementara ada juga industri manufaktur yang mengalami penurunan produksi secara yoy, yaitu industri barang logam, bukan mesin, dan peralatannya yang turun 21,46%.

Kemudian ada industri karet, barang dari karet dan plastik yang turun 15,30%, serta ada industri kayu, barang dari kayu dan gabus, dan barang anyaman sebesar 14,88%, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki yang turun 14%, dan industri barang galian bukan logam turun 13,60%.

"Menurunnya produksi industri karet ini dipengaruhi oleh harga karet di beberapa daerah yang tidak menggembirakan. Selain itu, ekspor karet juga menurun baik dari sisi volume maupun harganya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto pada Kamis (1/8) di Jakarta.

Baca Juga: Industri sigaret kretek tangan (SKT) dinilai bisa mengurangi pengangguran

Sementara bila melihat dari quarter to quarter, produksi IBS di kuartal II-2019 ini turun sebesar 1,91% dibanding kuartal I-2019. Industri yang mengalami kenaikan produksi tertinggi adalah jasa reparasi dan pemasangan mesin & peralatan yang naik 9,55%.

Sementara industri yang mengalami penurunan terbesar adalah industri barang logam, bukan mesin, dan peralatannya yang turun 17,44%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .