KONTAN.CO.ID–JAKARTA. Meski nilai tukar petani (NTP) nasional pada Mei 2025 mengalami kenaikan tipis sebesar 0,07% ke level 121,15, kekhawatiran justru muncul terkait potensi gangguan terhadap produktivitas petani akibat prediksi curah hujan yang tinggi pada Juni–Juli. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini, mengungkapkan bahwa BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) memperkirakan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia akan berada pada level tinggi hingga sangat tinggi selama dua bulan ke depan. Kondisi ini dinilai berisiko terhadap keberlangsungan budidaya tanaman pangan, terutama padi, yang sangat bergantung pada kondisi iklim. “Meski secara umum curah hujan hingga Juli berada dalam kategori rendah hingga menengah dan mendukung budidaya, tetapi sejumlah wilayah dengan prediksi hujan tinggi harus tetap diwaspadai,” ujar Pudji dalam konferensi pers, Senin (2/6).
BPS Prediksi Produktivitas Petani Terancam Terganggu di Juni-Juli 2025, Ada Apa?
KONTAN.CO.ID–JAKARTA. Meski nilai tukar petani (NTP) nasional pada Mei 2025 mengalami kenaikan tipis sebesar 0,07% ke level 121,15, kekhawatiran justru muncul terkait potensi gangguan terhadap produktivitas petani akibat prediksi curah hujan yang tinggi pada Juni–Juli. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini, mengungkapkan bahwa BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) memperkirakan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia akan berada pada level tinggi hingga sangat tinggi selama dua bulan ke depan. Kondisi ini dinilai berisiko terhadap keberlangsungan budidaya tanaman pangan, terutama padi, yang sangat bergantung pada kondisi iklim. “Meski secara umum curah hujan hingga Juli berada dalam kategori rendah hingga menengah dan mendukung budidaya, tetapi sejumlah wilayah dengan prediksi hujan tinggi harus tetap diwaspadai,” ujar Pudji dalam konferensi pers, Senin (2/6).
TAG: