BPS: Sektor tambang sumbang pertumbuhan ekonomi



JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2016 sebesar 5,02% year on year (YoY). Angka pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan kuartal kedua 2016 yang sebesar 5,19% YoY, tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal ketiga 2015 yang hanya 4,74% YoY.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pada kuartal ketiga tahun ini seluruh industri tumbuh positif. Bahkan, industri tambang dan galian yang biasanya mencatat kontraksi, kini tumbuh positif.

"Tambang dan galian tumbuh positif 0,13%, penyebabnya karena ada kenaikan produksi beberapa komoditas tambang seperti emas dan tembaga," kata Suhariyanto, Senin (7/11). Ia mencatat, sejak kuartal pertama 2015, pertumbuhan positif pada industri tambang dan galian baru terjadi pada kuartal ketiga tahun ini.


Lebih lanjut Suhariyanto menyebut, secara kuartalan, industri dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada industri transportasi dan pergudangan sebesar 5,34%, pertanian, kehutanan dan perikanan 4,69%, dan konstruksi sebesar 4,36%.

Sementara secara tahunan (YoY), industri dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada industri informasi dan komunikasi 9,2% karena naiknya permintaan layanan data terutama saat lebaran, industri jasa keuangan dan asuransi sebesar 8,83%, dan transportasi dan pergudangan sebesar 8,2%.

Meski demikian menurutnya, penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun ini yaitu dari sektor pengolahan yakni sebesar 19,9% dan angka pertumbuhan sebesar 4,56% YoY. Disusul dengan sektor konstruksi, sektor perdagangan, serta informasi dan komunikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia