BENGKULU. Kepala Bidang Inflasi, Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Bengkulu, Nurul Hasanudin, menyebutkan dampak kejutan (shock) kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia hanya terjadi paling lama dua bulan. "Hasil catatan kami mengenai kenaikan harga BBM menjadi kejutan di masyarakat hanya berlangsung satu hingga dua bulan, selanjutnya masyarakat akan terbiasa," kata Nurul Hasanudin dalam rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Bengkulu, Senin, (24/11/2014). Ia melanjutkan, kejutan kenaikan harga BBMK terjadi pada bahan makanan, selanjutnya segmen yang paling terdampak adalah buruh karena menurunnya daya beli. Bank Indonesia sendiri menargetkan inflasi berkisar 2,5% maksimal 3%.
BPS: Shock kenaikan harga BBM hanya dua bulan saja
BENGKULU. Kepala Bidang Inflasi, Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Bengkulu, Nurul Hasanudin, menyebutkan dampak kejutan (shock) kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia hanya terjadi paling lama dua bulan. "Hasil catatan kami mengenai kenaikan harga BBM menjadi kejutan di masyarakat hanya berlangsung satu hingga dua bulan, selanjutnya masyarakat akan terbiasa," kata Nurul Hasanudin dalam rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Bengkulu, Senin, (24/11/2014). Ia melanjutkan, kejutan kenaikan harga BBMK terjadi pada bahan makanan, selanjutnya segmen yang paling terdampak adalah buruh karena menurunnya daya beli. Bank Indonesia sendiri menargetkan inflasi berkisar 2,5% maksimal 3%.