JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPK) menganggap target pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 6,3% termasuk optimis. Sebab, target tersebut lebih tinggi ketimbang tahun ini sebesar 5,8%.Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, target pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2011 itu juga lebih tinggi ketimbang realiasi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang diperkirakan mencapai 6%. "Kalau ada pandangan pesimistis atau takut, biar bagaimana pun kita harus melihat keadaan dalam konteks global baik mempengaruhi atau dipengaruhi," ucap Rusman usai mengikuti rapat di kantor Kementerian Koordinator Perindustrian, Rabu (18/8).Dia menjelaskan, faktor eksternal dari keadaan global yang patut diperhatikan itu berupa krisis fiskal di Eropa. Selain itu, adanya anomali musim yang menyebabkan bahan pokok terganggu seperti gandum.Sebelumnya, kalangan DPR dan ekonom menganggap target pemerintah itu terlalu konservatif alias rendah. Harry Azhar Azis, Wakil Ketua Komisi XI DPR, mengatakan, pemerintah seharusnya menetapkan asumsi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, yakni 6,6%. "Ini sesuai perhitungan Fraksi Partai Golkar," tegasnya. Ekonom Standard Chartered Bank Eric Alexander Soegandi mengungkapkan, target pertumbuhan ekonomi yang dipatok dalam RAPBN 2011 bisa dengan mudah tercapai. Soalnya, "Kami memperkirakan tahun depan ekonomi bisa tumbuh cepat sampai 6,5%. Ini ditopang sektor konsumsi rumah tangga yang kuat dan makin besarnya investasi yang masuk," ujar dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BPS: Target pertumbuhan termasuk optimistis
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPK) menganggap target pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 6,3% termasuk optimis. Sebab, target tersebut lebih tinggi ketimbang tahun ini sebesar 5,8%.Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, target pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2011 itu juga lebih tinggi ketimbang realiasi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang diperkirakan mencapai 6%. "Kalau ada pandangan pesimistis atau takut, biar bagaimana pun kita harus melihat keadaan dalam konteks global baik mempengaruhi atau dipengaruhi," ucap Rusman usai mengikuti rapat di kantor Kementerian Koordinator Perindustrian, Rabu (18/8).Dia menjelaskan, faktor eksternal dari keadaan global yang patut diperhatikan itu berupa krisis fiskal di Eropa. Selain itu, adanya anomali musim yang menyebabkan bahan pokok terganggu seperti gandum.Sebelumnya, kalangan DPR dan ekonom menganggap target pemerintah itu terlalu konservatif alias rendah. Harry Azhar Azis, Wakil Ketua Komisi XI DPR, mengatakan, pemerintah seharusnya menetapkan asumsi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, yakni 6,6%. "Ini sesuai perhitungan Fraksi Partai Golkar," tegasnya. Ekonom Standard Chartered Bank Eric Alexander Soegandi mengungkapkan, target pertumbuhan ekonomi yang dipatok dalam RAPBN 2011 bisa dengan mudah tercapai. Soalnya, "Kami memperkirakan tahun depan ekonomi bisa tumbuh cepat sampai 6,5%. Ini ditopang sektor konsumsi rumah tangga yang kuat dan makin besarnya investasi yang masuk," ujar dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News