KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan pusat statistik (BPS) mengumumkan, nominal upah buruh tani nasional pada bulan Februari 2018 sebesar Rp 51.378. Dari angka ini, BPS menilai, daya beli petani masih terjaga. 

Pasalnya, upah nominal harian buruh tani itu tumbuh 0,52% dibanding Januari yang sebesar Rp 51.110 per orang. Sedangkan inflasi pedesaan tumbuh 0,43%. 

"Sehingga, upah rill dari buruh tani pada bulan Februari masih mengalami kenaikan tipis sekali 0,09%,” ujar Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Kamis (15/3).

Hal yang sama juga terjadi pada upah buruh bangunan dimana per hari di periode yang sama Rp 85.632. Upah nominal ini naik 0,50% di bandingkan bulan Januari yaitu sebesar Rp 85.206,00. Sementara, bulan Februari tahuin ini inflasinya terkendali di angka 0,17%.

“Inflasi jauh lebih kecil di bandingkan upah nominal sehinga upah rill buruh bangunan juga mengalami kenaikan sebesar 0,33%. Tentunya upah ini berbeda antar kota, hanya di level nasional rata-rata dari berbagai provinsi,” tambahnya.

Di sisi lain, upah buruh potong rambutwanita juga mengalami kenaikan sebesar 1,33% menjadi Rp 26.543 dibandingkan bulan Januari sebesar Rp 26.194. Upah riil Februari 2018 dibanding Januari 2018 naik sebesar 1,16% menjadi Rp 20.060, dari sebelumnya Rp 19.829.

Lalu, rata-rata upah pembantu rumah tangga atau asisten rumah tangga (ART) secara nominal mengalami kenaikan sebesar 0,49% menjadi Rp 390.853, dari Rp 388.947. Upah riil pembantu rumah tangga Februari 2018 dibanding Januari 2018 naik sebesar 0,32%, yaitu menjadi Rp 295.384 dari Rp 294.434.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia