JAKARTA. Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan memantau kondisi angkutan Lebaran 2017 bidang pelayanan Jabodetabek yang dipusatkan dan dikoordinasikan di tujuh terminal utama. "Tujuh terminal tersebut diantaranya Kalideres, Kampung Rambutan, Pulogebang, Baranangsiang, Poris Plawad, Bekasi dan Kalijaya Cikarang," kata Sekretaris Badan Pengelola Trasnportasi Jabodetabek Firdaus Komarno dalam keterangan resmi, Jumat (28/4). Selain itu, enam terminal bus bantuan juga disiapkan, diantaranya Tanjung Priok, Rawamangun, Muara Angke, Grogol, Lebak Bulus, dan Pinang Ranti.
Kesiapan angkutan Lebaran juga dilakukan pada stasiun kereta api, diantaranya Gambir, Pasar Senen, Jakarta Kota, Tanah Abang, Jatinegara, Tanjung Priok, dan Manggarai. Sedangkan, angkutan laut pada Pelabuhan Tanjung Priok dan penyeberangan pada Kali Adem, Rawa Saban, dan Muara Gembong. Sarana lainnya yakni dua bandar udara, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma. Dan dua gerbang tol yakni Cikarang Utama dan Ciawi. Firdaus mengatakan, kesiapan sarana angkutan AKAP di wilayah Jabodetabek terdapat sebanyak 7.519 armada yang meliputi 6.275 armada AKAP Reguler, 765 armada bantuan bus kota dan 479 armada bantuan bus pariwisata. Kesemua armada tersebut menurut Firdaus akan dicek kelaikannya secara sensus satu per satu untuk memastikan keselamatan angkutan Lebaran 2017 dan kenyamanan para pemudik nanti. “Selain itu kami juga akan mengawasi pemberlakuan tarif apakah sudah sesuai ketentuan atau belum. Jangan sampai terulang kejadian seperti tahun lalu, ada tiket yang naik sampai 200%,” ujar Firdaus. Selama masa pengawasan ini, jika ada armada yang tidak laik, menurut Firdaus, akan diberi waktu bagi para pengusaha otobus untuk memperbaikinya. Akan tetapi, nanti pada masa angkutan Lebaran, jika ada yang tidak laik maka tidak boleh berangkat.
BPTJ juga menyatakan bahwa pada masa angkutan Lebaran, terminal harus berfungsi sebagaimana fungsinya. Fasilitas untuk kenyamanan penumpang harus benar-benar diperhatikan. Selain itu, fasilitas untuk para pengemudi seperti ruang istirahat juga harus disiapkan di setiap terminal untuk memberi waktu bagi para pengemudi beristirahat agar tetap segar dalam memberi pelayanan dan tidak kelelahan. Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi mendukung penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2017, BPTJ juga telah menyusun rencana operasi (renop) Angkutan Lebaran 2017 untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan Posko Terpadu BPTJ yang dimulai 15 Juni 2017 (H-10) hingga 11 Juli 2017 (H+15). Selain itu, menurut Firdaus, peningkatan keselamatan dan pelayanan angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di the Terpadu Pulo Gebang, BPTJ berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta sejak Maret telah melaksanakan pemeriksaan kelaikan sarana (
ramp check) pada 30 hingga 31 Maret 2017. Pemeriksaan sarana mencakup sembilan komponen utama kendaraan dan administrasi yang minimum harus dipenuhi dan berfungsi dengan baik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini