Brand Ichitan Indonesia kuat di ritel modern



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilik brand teh kemasan atau ready to drink (RTD), PT Ichi Tan Indonesia berusaha memperlebar pasarnya di dalam negeri. Brand asal negara gajah putih tersebut masih terus menambah varian produknya.

Anna Wibowo, Direktur Marketing PT Ichi Tan Indonesia mengatakan tahun ini Ichitan bakal menambah varian baru. Varian baru itu, "Masih di seputaran teh kemasan," ungkapnya ditemui usai Konferensi Pers Ichitan "Mendadak Jutawan", Selasa (20/2).

Jumlah varian rasa Ichitan di Indonesia kini sudah ada sembilan macam. Ini sudah cukup banyak dibanding negara lain. Menurut Anna, di Thailand hanya ada tiga varian rasa saja. "Soalnya kami menyesuaikan dengan kebutuhan dan kultur konsumen Indonesia juga," sebutnya.


Dengan banyaknya varian tersebut, Ichitan menyasar baik pasar ritel modern maupun tradisional. "Namun kalau porsi memang saat ini masih 60% dari modern sedangkan tradisional sekitar 40%," imbuh Anna.

Anna mengaku perusahaannya tidak mematok target khusus, selain mengusahakan marketing yang baik dengan mengusung tema-tema yang mampu mendekatkan dengan konsumen, seperti program bagi-bagi hadiah dari tutup botol teh kemasan Ichitan. "Pangsa pasar kami masih kecil di Indonesia. Kompetisi teh kemasan cukup ketat," bebernya.

Berbekal brand yang fun (menyenangkan dan ceria), Ichitan bertekad terus melakukan inovasi produk sesuai kondisi konsumen di Indonesia. 

Hadir di Indonesia sejak 2014 lalu, Ichitan Group yang berasal dari Thailand menggandeng perusahaan lokal Indonesia, PT Atri Pasifik, untuk membentuk PT Ichi Tan Indonesia.

Joint Venture tersebut memakan dana Rp 400 miliar, dimana masing-masing korporasi menggenggam 50% kepemilikan saham. Anna mengatakan selama ini PT Atri Pasifik bertindak sebagai distributor utama Ichitan di Indonesia.

Menilik laporan keuangan grup perseroaan, PT Ichi Tan Indonesia menyumbang pendapatan senilai 18 juta Baht atau setara Rp 7,9 miliar di 2016. Dimana total pendapatan Ichitan Group di tahun tersebut ialah 5,36 Baht atau Rp 2,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi