Brand value dari diskon pasca-nyoblos



Pemilihan umum (pemilu) tahun ini terasa berbeda. Selain menjadi pengalaman pertama pemilihan Presiden, DPR, DPD dan DPRD sekaligus, ada juga hal yang menyenangkan. Beberapa brand menawarkan diskon belanja pada konsumen yang menunjukkan jari bertinta, bukti telah mencoblos. Hal ini menjadi kontribusi sektor perdagangan kita untuk meningkatkan partisipasi pemilih.

Berikut ini rangkuman beberapa promosi dan potongan harga selama Pemilu 2019 dikutip dari Antara dan berbagai sumber (suarasurabaya.net, 17/4). Pertama, platform pembayaran digital OVO menyediakan diskon mulai 17-30 April, antara lain di gerai Bakmi GM, D'Crepes, Miniso, Grab, Tokopedia, Dum Dum dan Sate Khas Senayan.

Kedua, SnowBay Waterpark, pengunjung yang menunjukkan jari tercelup tinta Pemilu 2019 akan mendapatkan harga spesial Rp 70.000 per orang, untuk masuk ke taman bermain air yang terletak di Taman Mini Indonesia Indah. Ketiga, Atlantis Ancol, pemilih yang bisa menunjukkan jari kelingking bertinta akan mendapatkan harga tiket Rp 85.000. Satu jari bertinta berlaku untuk dua tiket reguler.


Keempat, Starbucks, kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) itu memberikan minuman khusus White Berry Cream Frappucino dan Iced White Berry Macchiato seharga Rp 25.000 bagi pembeli dengan jari bertinta. Kelima, Timezone memberikan gratis tiga permainan bagi satu orang, berlaku untuk mesin non-redemption (mesin yang tidak mengeluarkan tiket). Keenam, Breadlife, toko roti itu memberikan diskon 20% minimal transaksi Rp 40.000 bagi para pemilih dalam Pemilu 2019. Ketujuh, restoran cepat saji Burger King memberikan diskon 50% untuk Whopperdamaian Meal.

Kedelapan, J.Co, memberikan harga Rp 25.000 untuk J.Coffee Due dengan minimal pembelian dua gelas untuk pelanggan yang menunjukkan jari bertinta. Kesembilan, Coffee bean and Tea Leaf, kedai kopi dan teh itu menjual sejumlah minuman seharga Rp 17.000 selama Pemilu. Kesepuluh, bioskop CGV memberikan diskon 50% untuk pembelian tiket kedua untuk pembelian tiket menggunakan aplikasi CGV dan pembayaran dengan CGV Pay. Bioskop ini juga akan memberikan popcorn gratis untuk CGV Member yang mengunggah foto jari bertinta ke Instagram.

Kesebelas, Dunkin' Donuts, memberikan harga khusus Rp 17.000 untuk minuman dan donut classics (bebas pilih) di seluruh gerai untuk pelanggan yang menunjukkan jari bertinta. Keduabelas, Bread Talk, memberi harga Rp 7.500 untuk menu Fire Flosss dan Rendang Flosss untuk pelanggan yang menunjukkan jari bertinta. Ketigabelas, Holland Bakery memberi diskon 20% semua produknya untuk pelanggan yang menunjukkan jari bertinta.

Keempatbelas, KFC, tanpa perlu beli apapun, cukup menunjukkan jari bertinta untuk dapatkan Pepsi gratis. Kelimabelas, Wingstop memberi paket murah pada 16, 17 dan 18 April. Keenambelas, menu spesial McDonald's dijual seharga Rp 17.000. Ketujuhbelas, Richeese Factory ada diskon 10% untuk pembelian paket fire chicken. Kedelapanbelas, setiap pembelian BBQ akan mendapat puding secara cuma-cuma di Raa Cha.

Penawaran diskon untuk konsumen Indonesia yang telah mencoblos memiliki beberapa makna positif. Pertama, relevan dan konsisten dengan tema yang dikembangkan Kementerian Perdagangan (Kemdag) enam belas tahun yang lalu, Gerakan Konsumen Cerdas, Mandiri dan Cinta Produk Dalam Negeri.

Dengan penawaran diskon pada konsumen yang telah mencoblos, menjadikan Pemilu bukan sekadar seremoni demokrasi. Sebaliknya, melalui tema-tema diskon itu, bisa diartikan sebagai salah satu bentuk pengakuan atau penghargaan dari produsen terhadap konsumen, selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas bisnis produsen.

Kedua, acara diskon yang memanfaatkan momen Pemilu 2019 merupakan bukti eksistensi produsen pertama-tama bergantung pada konsumen. Produsen ada karena dan untuk konsumen. Produsen dituntut untuk semakin memahami kebutuhan konsumen.

Yang paling vital, peran konsumen bisa menentukan hidup matinya produsen. Jika produsen gagal menjalankan fungsinya, dalam arti tidak memenuhi standar kebutuhan konsumen, baik dalam hal konsistensi kualitas produk dan layanan, serta harga, kehancuran produsen menjadi keniscayaan. Dunia yang semakin kompetitif dapat dipahami bukan hanya dalam frame kompetisi untuk memenangkan suatu tujuan, tetapi terlebih dalam hal bagaimana meng- up-grade kualitas produk dan layanan secara pasti.

Badan usaha milik swasta, perorangan, dan bahkan pemerintah, ketiganya sedang memasuki arena kompetisi untuk menyejahterakan pelanggan. Layanan pemerintahan yang tidak memuaskan misalnya, bisa berakibat pada image sosial, ketidakpercayaan publik, bahkan ketidakpatuhan masyarakat terhadap negara (civil disobedience).

Ketiga, merupakan spirit bagi dunia usaha untuk memacu kinerja mereka. Di ruang-ruang perkantoran, momen-momen pertemuan para manajer, acara-acara pelatihan karyawan, serta instruksi-instruksi pejabat pemerintahan, meningkatkan kinerja organisasi untuk menghasilkan kepuasan dan loyalitas pelanggan telah menjadi value dan credo yang diinjeksikan secara intensif pada semua pihak. Semua yang dilakukan untuk pelanggan adalah upaya untuk meningkatkan serta memperkuat nilai merek (brand value) organisasi.

Dalam survei Indonesian Best Brand dan penganugerahan Indonesian Best Brand Award (IBBA) yang diselenggarakan oleh Majalah SWA dan MARS pada tahun 2005, menggunakan enam tolak ukur penilaian: popularitas merek (brand awareness), popularitas iklan (ad awareness), persepsi kualitas merek (perceived quality), tingkat kepuasan dan kesetiaan pelanggan (satisfaction & loyalty index), pangsa pasar (market share), serta potensi merek untuk mengakuisisi konsumen di masa depan (gain index).

Keenam indikator ini merupakan komponen brand value, dan semuanya berorientasi pada pelanggan. Baik buruknya satu indikator menentukan keseluruhan brand value.

Maka, tidak ada ruginya bagi produsen untuk senantiasa memberikan yang terbaik bagi pelanggannya, seperti pada momen pemberian diskon untuk konsumen yang telah mencoblos di Pemilu 2019. Bahkan, bisa jadi momen seperti Pemilu 2019 ini bakal selalu ditunggu oleh konsumen untuk mencari promo-promo menarik di masa mendatang.

Di satu sisi menyejahterakan pelanggan adalah alasan keberadaan produsen, dan di sisi lain untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar yang ujung-ujungnya akan mengakumulasikan laba.♦

Dewa Gde Satrya Dosen Bisnis Hotel dan Wisata Universitas Ciputra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi