KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
Di tahun 2024, PT Brantas Abipraya (Persero) tengah menyelesaikan proyek pembangunan infrastruktur, kali ini Bendungan Bagong yang terletak di Trenggalek, Jawa Timur. Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya mengatakan, bendungan ini bakal menjadi bendungan multifungsi, dan mendukung irigasi di Trenggalek dan sekitarnya.
Baca Juga: Brantas Abipraya Bangun Bendungan Bagong, Nantinya Akan Dukung Irigasi di Trenggalek “Kami optimistis akan tuntaskan bendungan ini tepat waktu, agar masyarakat Trenggalek dan sekitarnya lekas dapat merasakan manfaatnya. Nantinya bendungan ini dapat meningkatkan Daerah Irigasi (DI) di Trenggalek seluas 867 hektare,” ujar Muhammad Toha dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (30/01). Ditambahkan Toha, bendungan yang terletak di Desa Sumurup dan Sengon, berjarak 10 kilometer dari pusat kota Kabupaten Trenggalek ini mendapatkan sumber air yang berasal dari Sungai Bagong dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 39,95 kilometer persegi. Didesain dengan tipe urugan zonal, Bendungan Bagong ini memiliki tinggi puncak inti tegak 82 meter dan panjang 678 meter. Bendungan Bagong ini diproyeksi dapat mendukung kebutuhan air baku di Kecamatan Pogalan, Trenggalek. Hal ini dikarenakan bendungan ini memiliki kapasitas tampung 17,40 juta m3, selain itu Bendungan Bagong ini juga berfungsi untuk mengurangi debit air Sungai Bagong sebesar 78,44% sekaligus DAS Bagong serta potensi pariwisata.
Baca Juga: Brantas Abipraya Bangun Lajur Lingkar Jalan Akses Pelabuhan Multipurpose Peti Kemas Ditemui di tempat terpisah, Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi mengatakan bendungan ini bertujuan untuk memenuhi misi ketahanan pangan dan ketahanan air dalam Program Strategis Nasional Pemerintah. Tak hanya sebagai sumber air baku, Bendungan Bagong ini merupakan bendungan multiguna yang berfungsi juga sebagai pengendali banjir, sumber daerah irigasi, sumber pembangkit listrik dan juga berpotensi menjadi destinasi baru pariwisata. “Pembangunan bendungan ini merupakan upaya kami dalam mitigasi krisis air dan kekeringan yang terjadi pada climate change. Sugeng Rochadi juga menuturkan, selain bendungan, Brantas Abipraya juga membangun embung dan jaringan irigasi,” tutup Sugeng. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto