Brantas Abipraya: Bendungan Mbay Bakal Mengairi Lahan Pertanian Padi di Negekeo



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Brantas Abipraya (Persero) tengah rampungkan pembangunan Bendungan Mbay yang berlokasi di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Adapun, saat ini perseroan tengah merampungkan pengerjaan bendungan mbay paket II yang ditargetkan selesai pada tahun 2025. Pembangunan Bendungan Mbay dinilai merupakan salah satu cara untuk mencapai kedaulatan pangan nasional sebagaimana diupayakan pemerintah.

“Bendungan Mbay merupakan salah satu upaya Brantas Abipraya dalam mendukung program Pemerintah yaitu ketahanan air dan pangan nasional. Setelah rampung dibangun, bendungan ini nantinya dapat mendorong peningkatan produksi beras di Kabupaten Nagekeo hingga 2,5 lipat,” ujar Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Kamis (22/08). 


Bendungan ini dapat menampung hingga 51 juta meter kubik air, nantinya akan menyuplai air irigasi pada lahan pertanian di Kabupaten Ngagekeo seluas 4.200 hektare, dengan pengembangannya 1.900 hektare. Ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain.

Baca Juga: Pembangunan Infrastruktur Transportasi Butuh Rp 100 Triliun, Dari Mana Sumbernya?

Sebagai informasi, Bendungan Mbay yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini diproyeksikan akan menghasilkan air baku 0,21 m3/detik dan memberikan manfaat irigasi terhadap 5.928 hektare lahan pertanian.

Dalam pembangunan bendungan ini, Brantas Abipraya dipercaya untuk membangun pada Paket II dengan ruang lingkup pekerjaan Bangunan Pengelak (Terowongan), Bangunan Pelimpah (Spillway), Bangunan Pengambilan (Intake), serta Pekerjaan Hidromekanikal & Elektrikal.

Dengan kapasitas tampung sebesar 51,74 juta m3, Bendungan Mbay diproyeksikan untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) Mbay Kanan dan Kiri hingga 6.100 hektare.

Bendungan ini juga memiliki manfaat lain untuk mendukung kebutuhan air baku di Nagekeo sebesar 205 liter/detik dan mengurangi debit banjir Sungai Aesesa sebesar 283 m3/detik.

Selain memberi nilai tambah untuk daerah sekitar bendungan, karya infrastruktur sumber daya air yang sedang dikerjakan dan telah dirampungkan ini diklaim adalah jawaban dari tantangan climate change atau perubahan iklim yang dihadapi saat ini. 

“Pembangunan bendungan menjadi sangat penting, inipun merupakan bukti Brantas Abipraya selalu hadir untuk Indonesia dalam mempersiapkan infrastruktur SDA (Sumber Daya Air) guna mendukung Pemerintah dalam mengatasi tantangan perubahan iklim global. Melalui bendungan kita dapat meningkatkan produktifitas pertanian, memudahkan masyarakat sekitar dalam memperoleh air bersih yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat, serta meningkatkan perekonomian masyarakat,” tutup Toha.

Baca Juga: Ditargetkan Selesai 2028, Brantas Abipraya Siap Bangun Bendungan Cijurey

Brantas Abipraya: Bendungan Mbay Bakal Dukung Ketahan Air dan Pangan di Kabupaten Nagekeo 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati