Brantas Abipraya Gunakan Teknologi BIM dalam Pembangunan Bandara VVIP di IKN



KONTAN.CO.ID - PT Brantas Abipraya (Persero), perusahaan konstruksi milik negara yang terus berinovasi dalam teknologi pembangunan, kini mengambil peran penting dalam pembangunan Bandara Very Very Important Person (VVIP) di Ibu Kota Nusantara (IKN). Menggunakan teknologi Building Information Modeling (BIM), Brantas Abipraya memastikan pembangunan bandara ini berjalan efisien dan berkualitas tinggi guna mendukung konektivitas di IKN.

Dalam pelaksanaannya, BIM memungkinkan tim proyek untuk melakukan pemodelan yang akurat sejak tahap perencanaan hingga operasional. Sugeng Rochadi, Direktur Utama Brantas Abipraya, menjelaskan bahwa penerapan BIM memastikan setiap tahap pembangunan dari desain runway hingga pengembangan terminal, sesuai dengan standar dan dapat dipantau secara transparan.

"Dengan teknologi BIM, kami mampu mengelola kompleksitas proyek ini dengan lebih baik. Teknologi ini memudahkan kami untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan mengatasi kendala potensial sebelum beralih ke tahap pembangunan, sehingga kualitas dan kecepatan pembangunan lebih terjaga,” ujar Sugeng Rochadi, Direktur Utama Brantas Abipraya.


Bandara VVIP IKN dibangun di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Dengan luas terminal VVIP 2000 meter persegi dan terminal VIP 5000 meter persegi, serta runway sepanjang 3000 meter x 45 meter, bandara ini didesain agar dapat digunakan untuk mendukung kegiatan pemerintahan maupun penerbangan umum. Langkah ini menegaskan komitmen Brantas Abipraya dalam mendukung konektivitas IKN dengan kota-kota besar di Indonesia.

Memperkuat penjelasan mengatakan, “Penerapan teknologi BIM pada proyek Bandara VVIP IKN merupakan langkah strategis kami untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi risiko kesalahan, dan memastikan kualitas hasil akhir sesuai dengan standar yang ditetapkan. Melalui BIM, kami dapat memodelkan bangunan secara virtual, sehingga dapat mengidentifikasi potensi masalah sejak dini dan melakukan perbaikan sebelum pelaksanaan konstruksi di lapangan.”

BIM merupakan teknologi informasi yang digunakan untuk mengelola informasi bangunan secara digital selama siklus hidup bangunan, mulai dari tahap perencanaan, desain, konstruksi, hingga operasi dan pemeliharaan. Dengan mengadopsi BIM, Brantas Abipraya berupaya mewujudkan konstruksi yang lebih cerdas, efisien, dan berkualitas tinggi.

Dalam sinergi bersama beberapa BUMN konstruksi lainnya, Brantas Abipraya bertanggung jawab atas pembangunan runway, taxiway, apron, dan jalan relokasi. “Dengan implementasi BIM, kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu sehingga dapat dioperasikan penuh pada Desember 2024. BIM juga memungkinkan kami menampilkan ciri khas budaya Kalimantan pada desain terminal dan mengusung konsep green airport,” tambah Sugeng Rochadi, Direktur Utama Brantas Abipraya.

Pengimplementasian BIM juga memastikan kualitas terjaga dari segi struktural dan estetika. Sugeng optimis bahwa pembangunan bandara ini dapat segera dirasakan manfaatnya. Proyek yang mulai dijalankan pada 28 November 2023 lalu ini menjadi bagian dari dukungan Brantas Abipraya dalam mengedepankan karya anak bangsa di seluruh aspek pembangunan IKN.

“Sebagai salah satu BUMN konstruksi di Indonesia, Brantas Abipraya terus aktif berperan dalam pembangunan infrastruktur nasional dengan fokus pada kualitas, ketepatan waktu, dan inovasi teknologi. Kami senantiasa berkomitmen untuk memberikan kinerja terbaik di setiap proyek kami,” tutup Sugeng Rochadi, Direktur Utama Brantas Abipraya.

Baca Juga: Kolaborasi Brantas Abipraya & Diskonsau: Gelar Pelatihan BIM, Tingkatkan Kompetensi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti