KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Brantas Abipraya (Persero) melakukan percepatan pekerjaan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) di Subang, Jawa Barat. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat tanam sekitar 177.000 hektare sawah musim gadu (MT2) 2024. “Bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, kami akan merehabilitasi infrastruktur air ini. Kami optimististis progres pekerjaan konstruksi dapat berjalan dan tuntas tepat waktu dengan mengutamakan penerapan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) dan mengimplementasikan GCG,” ujar Muhammad Fauzi Toha, Direktur Operasi I Brantas Abipraya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Rabu (12/06). Baca Juga: Bendungan Sepaku Semoi Siap Pasok Air ke IKN dan Balikpapan. Ditambahkannya lagi, progress pengerjaan kini sudah di atas 90% dan ditargetkan tuntas pada akhir Juni ini. Ditambah dengan keseriusan dalam menerapkan sistem K3L di lingkungan proyek ini pun membuahkan hasil yang gemilang. “Melalui pembangunan SIMURP, nantinya dapat dipastikan air dapat mengalir ke sawah-sawah hingga ke hilir juga, karena saat ini ada sekitar 20 hektare sawah yang terancam tak dapat ditanam apabila tidak segera diairi. Semoga dengan adanya SIMURP, menjadi jawaban dari ancaman ini,” imbuhnya. Dalam penyelesaiannya, Brantas Abipraya akan berfokus untuk menghasilkan karya konstruksi irigasi yang unggul, tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu. Ini salah satu langkah Brantas Abipraya berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur air dalam upaya menyokong ketersediaan air.
Brantas Abipraya Kebut Pembangunan SIMURP di Subang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Brantas Abipraya (Persero) melakukan percepatan pekerjaan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) di Subang, Jawa Barat. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat tanam sekitar 177.000 hektare sawah musim gadu (MT2) 2024. “Bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, kami akan merehabilitasi infrastruktur air ini. Kami optimististis progres pekerjaan konstruksi dapat berjalan dan tuntas tepat waktu dengan mengutamakan penerapan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) dan mengimplementasikan GCG,” ujar Muhammad Fauzi Toha, Direktur Operasi I Brantas Abipraya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Rabu (12/06). Baca Juga: Bendungan Sepaku Semoi Siap Pasok Air ke IKN dan Balikpapan. Ditambahkannya lagi, progress pengerjaan kini sudah di atas 90% dan ditargetkan tuntas pada akhir Juni ini. Ditambah dengan keseriusan dalam menerapkan sistem K3L di lingkungan proyek ini pun membuahkan hasil yang gemilang. “Melalui pembangunan SIMURP, nantinya dapat dipastikan air dapat mengalir ke sawah-sawah hingga ke hilir juga, karena saat ini ada sekitar 20 hektare sawah yang terancam tak dapat ditanam apabila tidak segera diairi. Semoga dengan adanya SIMURP, menjadi jawaban dari ancaman ini,” imbuhnya. Dalam penyelesaiannya, Brantas Abipraya akan berfokus untuk menghasilkan karya konstruksi irigasi yang unggul, tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu. Ini salah satu langkah Brantas Abipraya berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur air dalam upaya menyokong ketersediaan air.