Brantas Abipraya Raih Best of Indonesia CSR Award



KONTAN.CO.ID - PT Brantas Abipraya (Persero) mengantongi penghargaan dari Economic Review atas kinerja Perusahaan di bidang CSR. Meraih The Best of Indonesia CSR Award-VI 2023, kategori State Owned Enterprise Company untuk program Green Energy. Tatat Brawansetyo, VP Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Brantas Abipraya hadir mewakilkan Direksi menerima penghargaan di acara INDONESIA CSR - AWARD – VI -2023” (ICSRA-VI-2023)di Jakarta (31/8).

“Penghargaan ini tentu akan menjadi pemacu spirit dan kinerja Brantas Abipraya  selanjutnya, untuk mampu memberikan yang lebih baik lagi bagi perusahaan, dan pastinya untuk pelayanan yang lebih baik,” ujar Tumpang Muhammad, Direktur SDM dan Umum Brantas Abipraya.

Tumpang juga mengatakan bahwa Brantas Abipraya sangat menyadari program CSR sangat berperan penting di Perusahaan. Dengan berbagai program CSR yang selaras dengan strategi bisnis, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di industri konstruksi ini akan terus berperan aktif mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional, terus membangun terutama juga di aspek sosial dan lingkungan.


Dalam ajang Indonesia CSR Award ini, Brantas Abipraya menyabet untuk kategori Green Energy. Ditambahkan Tumpang, pencapaian ini merupakan buah hasil upaya Brantas Abipraya dalam mewujudkan energi bersih melalui karya-karya infrastruktur dan program TJSL yang dijalankan.

Lewat anak usahanya, PT Brantas Energi, Brantas Abipraya terus menunjukkan kehadirannya untuk Indonesia. Sebagai penyedia listrik melalui investasi dalam pembangunan pembangkit listrik yang ramah lingkungan, Brantas Energi terus berupaya menghadirkan produk energi hijaunya.

“Melalui diversifikasi usaha, Brantas Abipraya ingin memberikan peran aktifnya dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan, serta mendukung program green energy sesuai yang dicanangkan Pemerintah,” imbuh Tumpang.

Potensi pembangkit yang berbasis energi terbaru saat ini sangat besar di Indonesia, salah satu pelaksanaannya adalah melalui pemanfaatan bendungan eksisting Barang Milik Negara (BMN) seperti yang diterapkan pada Bendungan Pandanduri, Bendungan Titab dan Bendungan Batanghari.

Dengan kapasitas masing-masing PLTM Batanghari di Sumatera Barat sebesar 5,10 MW (3x1,7 MW), PLTM Titab di Bali dengan kapasitas 1,27 MW (2x0,635 MW), PLTM Pandanduri di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 0,58 MW (2x0,29 MW).

Disampaikan Tumpang, lewat Anak Usahanya, Brantas Abipraya telah membangun dan mengoperasikan PLTM Padang Guci-1 berkapasitas 6 MW (3x2,0 MW) dan PLTM Padang Guci-2 dengan kapasitas 7,0 MW (2x3,5 MW) di Bengkulu, PLTM Sako-1 di Sumatera Barat dengan kapasitas 6 MW (2 x 3,0 MW), PLTM Maiting Hulu-2 di Sulawesi Selatan dengan kapasitas 8,0 MW (2x4,0 MW), dan PLTS Gorontalo sebesar 2 Mega Watt Peak (MWp) yang berada di Gorontalo.

Memperkuat komitmen kepedulian terhadap lingkungan, Brantas Abipraya juga berkolaborasi bersama tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya lainnya menggalakkan tanam 100.000 bibit mangrove di Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah (10/8).

Manfaat lingkungan dari penanaman pohon mangrove ini yaitu mengurangi tingkat abrasi dan emisi karbon, dimana diketahui setiap tahun terdapat kenaikan debit air pada desa tersebut yang lambat laun akan menyebabkan rumah penduduk yang terendam air laut.

Sebagai tambahan informasi, keseriusan BUMN ini dalam implementasi program TJSL khususnya pada pilar pembangunan lingkungan yakni Abipraya Peduli Lingkungan juga terlihat dari beberapa kegiatannya.

Beberapa program yang dilakukan perusahaan konstruksi berplat merah ini adalah dengan melakukan penghijauan kawasan bendungan yang sedang digarap, seperti penghijauan di proyek PLTM Padang Guci 1 dan 2 di Bengkulu juga di greenbelt Waduk Tukul Pacitan dan Bendungan Ciawi yaitu penghijauan hulu sungai Ciliwung dan Cisadane.Tak hanya itu, di Cibeureum Bogor, Brantas Abipraya juga menanam 3000 bibit pohon.

Abipraya Peduli Lingkungan juga memiliki program penanaman pohon sengon sebanyak 12.500 pohon di desa Babakan Madang, Sentul, Bogor, Jawa Barat. Brantas Abipraya juga menanam 800 pohon buah yang terdiri dari durian, mangga, dan pinus di area proyek PLTM Padang Guci 1 dan 2.

Tak sampai di situ, BUMN Karya ini juga akan melakukan penanaman bibit pohon secara berkelanjutan dengan menghijaukan area PLTM lainnya yang dimiliki. Penanaman ini pun langsung bermitra dengan masyarakat lokal dengan pola tumpang sari dengan tanaman sayuran di bawah tegakan pohon buah dan pelindung tersebut.

"Masyarakat adalah salah satu bagian penting untuk kemajuan Brantas Abipraya, ini adalah bukti komitmen kami sebagai BUMN konstruksi, kami tidak hanya fokus membangun Indonesia melalui karya infrastruktur namun juga dengan turut mensejahterakan, membantu sesama lewat program TJSL.

Kemajuan Brantas Abipraya juga tentunya atas dukungan masyarakat sekitar, untuk itulah kami berinvestasi pada masyarakat dan lingkungan dalam wujud program TJSL," tutup Tumpang.

Baca Juga: Brantas Abipraya Bangun Rusun, Hunian untuk ASN di IKN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti