Brantas Abipraya Targetkan Bendungan Mbay Rampung pada Tahun Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Brantas Abipraya (Persero) membangun Bendungan Mbay yang berlokasi di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Brtantas Abipraya saat ini tengah merampungkan pengerjaan Bendungan Mbay paket II yang ditargetkan selesai pada tahun 2024.

Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi mengatakan, Bendungan Mbay merupakan salah satu upaya Brantas Abipraya dalam mendukung program Pemerintah yaitu ketahanan air dan pangan nasional. Setelah rampung dibangun, bendungan ini nantinya dapat mendorong peningkatan produksi beras di Kabupaten Nagekeo hingga 2,5 lipat.

"Bendungan ini menampung hingga 51 juta meter kubik air, dan nantinya akan mengairi sekitar 4.200 hektare, dengan pengembangannya 1.900 hektare," kata Sugeng dalam keterangan resminya, Senin (11/12).


Ia menjelaskan, Bendungan Mbay sendiri merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini diproyeksikan akan menghasilkan air baku 0,21 m3/detik dan memberikan manfaat irigasi terhadap 5.928 hektare lahan pertanian.

Baca Juga: PUPR: Jalan Tol dan Jalan Tol Nasional di Jawa Timur Siap Dilalui Selama Libur Nataru

Dalam pembangunan bendungan ini, Brantas Abipraya dipercaya untuk membangun pada Paket II dengan ruang lingkup pekerjaan Bangunan Pengelak (Terowongan), Bangunan Pelimpah (Spillway), Bangunan Pengambilan (Intake), serta Pekerjaan Hidromekanikal & Elektrikal.

Sebagai informasi tambahan, selain sedang merampungkan Bendungan Mbay, Brantas Abipraya juga sedang mengerjakan beberapa proyek bendungan dan irigasi yang menjadi PSN, yang lokasinya tersebar di tanah air.

Di antaranya Bendungan Sepaku Semoi yang merupakan bendungan penopang air baku dan ketahanan pangan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, bendungan tertinggi di Indonesia yaitu Bendungan Bener yang terletak di Purworejo-Jawa Tengah, Bendungan Jragung di Jawa Tengah yang dapat menyuplai air baku di tiga daerah yaitu Semarang, Demak dan Grobogan, dan beberapa bendungan lainnya.

Selain memberi nilai tambah untuk daerah sekitar bendungan yang dibangun Brantas Abipraya, karya infrastruktur sumber daya air yang sedang dikerjakan dan telah dirampungkan ini adalah jawaban dari tantangan climate change atau perubahan iklim yang dihadapi saat ini.

Ia menambahkan, melalui bendungan ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian, memudahkan masyarakat sekitar dalam memperoleh air bersih yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat, serta meningkatkan perekonomian masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi