SAO PAULO. Kepolisian Brasil menggunakan perlengkapan militer dari Israel untuk menjaga keamanan selama periode Piala Dunia 2014 berlangsung. Pada akhir Maret lalu, kepolisian Brasil berhasil menangkap bandar narkoba yang terkenal dengan sebutan Little P dengan menggunakan the drone, pesawat pengintai tanpa awak yang diproduksi oleh Israel Aerospace Industries Ltd. Pesawat tanpa awak ini juga akan memantau semua aktivitas yang terjadi di ajang Piala Dunia. Berdasarkan data dari Frost and Sullivan belanja militer Brasil untuk produk the drone menduduki peringkat ke-12 dunia di tahun 2020. Perusahaan Israel itu, termasuk IAI dan Elbit Systems telah memenangkan kontrak pengadaan alat militer Pemerintah Brasil lewat tawaran transfer teknologi untuk mengembangkan industri lokal. "Brasil ingin membangun industri pertahanannya sendiri. Dibandingkan dengan membuatnya sendiri, mereka lebih memilih untuk bekerja sama dengan pihak ketiga," ujar Michael Blaces, analis dari perusahaan konsultan Frost and Sullivan mengutip dari Bloomberg, Selasa (17/6).
Brasil beli Drone demi piala dunia
SAO PAULO. Kepolisian Brasil menggunakan perlengkapan militer dari Israel untuk menjaga keamanan selama periode Piala Dunia 2014 berlangsung. Pada akhir Maret lalu, kepolisian Brasil berhasil menangkap bandar narkoba yang terkenal dengan sebutan Little P dengan menggunakan the drone, pesawat pengintai tanpa awak yang diproduksi oleh Israel Aerospace Industries Ltd. Pesawat tanpa awak ini juga akan memantau semua aktivitas yang terjadi di ajang Piala Dunia. Berdasarkan data dari Frost and Sullivan belanja militer Brasil untuk produk the drone menduduki peringkat ke-12 dunia di tahun 2020. Perusahaan Israel itu, termasuk IAI dan Elbit Systems telah memenangkan kontrak pengadaan alat militer Pemerintah Brasil lewat tawaran transfer teknologi untuk mengembangkan industri lokal. "Brasil ingin membangun industri pertahanannya sendiri. Dibandingkan dengan membuatnya sendiri, mereka lebih memilih untuk bekerja sama dengan pihak ketiga," ujar Michael Blaces, analis dari perusahaan konsultan Frost and Sullivan mengutip dari Bloomberg, Selasa (17/6).