RIO De Janeiro. Gelora panas tak cuma hinggap di bursa finansial global. Sepekan belakangan, seluruh negeri Brasil tengah membara. Pada Jumat (21/6) lalu, tercatat lebih dari 2 juta orang turun ke sudut-sudut jalan. Jumlah demonstran terus membengkak. Ribuan demonstran mengepung gedung-gedung pemerintah. Aksi demonstransi yang awalnya berpusat di Rio de Janeiro, telah menyebar ke hampir 80 kota di seluruh penjuru Brasil. Ini adalah aksi demo terbesar yang pernah terjadi dalam dua dekade belakangan. Free Fare Movement menjadi pusat aksi demonstransi di Negeri Samba tersebut. Para demonstran meneriakkan hal yang sama : penurunan ongkos transportasi publik. Kemarahan yang membayangi rakyat Brasil berawal dari rencana pemerintah menaikkan tarif transportasi, meliputi bus dan kereta bawah tanah (subway). Latar belakang Kenaikan tarif transportasi publik ini dilatarbelakangi oleh tujuan pemerintah yang ingin memperbesar pendapatan negara. Soalnya, dalam waktu dekat, Brasil punya setumpuk pekerjaan rumah. "Brasil membutuhkan reformasi politik, pajak dan fasilitas publik. Kita tidak siap menjadi tuan rumah Piala Dunia," ujar seorang demonstran, Savina Santos.
Brasil, tuan rumah yang menelan pil pahit
RIO De Janeiro. Gelora panas tak cuma hinggap di bursa finansial global. Sepekan belakangan, seluruh negeri Brasil tengah membara. Pada Jumat (21/6) lalu, tercatat lebih dari 2 juta orang turun ke sudut-sudut jalan. Jumlah demonstran terus membengkak. Ribuan demonstran mengepung gedung-gedung pemerintah. Aksi demonstransi yang awalnya berpusat di Rio de Janeiro, telah menyebar ke hampir 80 kota di seluruh penjuru Brasil. Ini adalah aksi demo terbesar yang pernah terjadi dalam dua dekade belakangan. Free Fare Movement menjadi pusat aksi demonstransi di Negeri Samba tersebut. Para demonstran meneriakkan hal yang sama : penurunan ongkos transportasi publik. Kemarahan yang membayangi rakyat Brasil berawal dari rencana pemerintah menaikkan tarif transportasi, meliputi bus dan kereta bawah tanah (subway). Latar belakang Kenaikan tarif transportasi publik ini dilatarbelakangi oleh tujuan pemerintah yang ingin memperbesar pendapatan negara. Soalnya, dalam waktu dekat, Brasil punya setumpuk pekerjaan rumah. "Brasil membutuhkan reformasi politik, pajak dan fasilitas publik. Kita tidak siap menjadi tuan rumah Piala Dunia," ujar seorang demonstran, Savina Santos.