JAKARTA. PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) akan membagikan dividen sebesar 20% dari laba bersih tahun 2011. Di mana akhir tahun lalu, perusahaan membukukan laba bersih sebesar US$ 160,8 juta, artinya BRAU membagikan dividen sebesar US$ 32,16 juta.Hal ini telah diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang diselenggarakan hari ini. "Rasionya sama dengan tahun lalu yang juga 20%, tapi kan laba kami di 2010 lebih kecil dibandingkan tahun lalu," kata Presiden Direktur BRAU, Rosan P. Roeslani di selepas RUPST di Jakarta, Senin (18/6).Di sisi lain, Rosan memprediksi produksi batubara tahun ini bisa mencapai 23 juta ton hingga akhir tahun. "Untuk Juni, semoga masih inline, tapi memang kemarin sempat hujan terus di Berau," tambahnya.Rosan pun mengaku, harga jual rata-rata batubara BRAU pun sedikit turun tahun ini. "Harga jual kami sekarang US$ 78,8, turun tipis dari sebelumnya yang US$ 81 per ton," beber Rosan. Namun, untuk penjualan yang ditargetkan 22 juta ton, 90% sudah terkontrak, dan 80% sudah memiliki ketetapan harga.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BRAU akan bagikan dividen total US$ 32,16 juta
JAKARTA. PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) akan membagikan dividen sebesar 20% dari laba bersih tahun 2011. Di mana akhir tahun lalu, perusahaan membukukan laba bersih sebesar US$ 160,8 juta, artinya BRAU membagikan dividen sebesar US$ 32,16 juta.Hal ini telah diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang diselenggarakan hari ini. "Rasionya sama dengan tahun lalu yang juga 20%, tapi kan laba kami di 2010 lebih kecil dibandingkan tahun lalu," kata Presiden Direktur BRAU, Rosan P. Roeslani di selepas RUPST di Jakarta, Senin (18/6).Di sisi lain, Rosan memprediksi produksi batubara tahun ini bisa mencapai 23 juta ton hingga akhir tahun. "Untuk Juni, semoga masih inline, tapi memang kemarin sempat hujan terus di Berau," tambahnya.Rosan pun mengaku, harga jual rata-rata batubara BRAU pun sedikit turun tahun ini. "Harga jual kami sekarang US$ 78,8, turun tipis dari sebelumnya yang US$ 81 per ton," beber Rosan. Namun, untuk penjualan yang ditargetkan 22 juta ton, 90% sudah terkontrak, dan 80% sudah memiliki ketetapan harga.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News