JAKARTA. Perusahaan batubara, PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) membuka kemungkinan untuk melakukan diversifikasi usaha dengan menggarap bisnis pembangkit listrik alias power plant. Amir Sambodo, Presiden Direktur BRAU mengatakan, pihaknya sedang melakukan studi untuk membangun power plant yang berkapasitas paling tidak 2 X 100 MW. "Untuk bangun power plant mine mouth (mulut tambang) dengan kapasitas itu, paling tidak dibutuhkan dana sekitar US$ 170 juta-US$ 180 juta," kata Amir di Jakarta, Rabu (6/8). Power plant itu kemungkinan dibangun di dekat area tambang BRAU yang berlokasi di Kalimantan Timur. Namun, BRAU juga membuka kemungkinan untuk membangun power plant di daerah lain terutama Sumatera Selatan. Soalnya, di daerah tersebut banyak berdiri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mulut tambang.
BRAU jajaki bangun pembangkit listrik US$ 180 Juta
JAKARTA. Perusahaan batubara, PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) membuka kemungkinan untuk melakukan diversifikasi usaha dengan menggarap bisnis pembangkit listrik alias power plant. Amir Sambodo, Presiden Direktur BRAU mengatakan, pihaknya sedang melakukan studi untuk membangun power plant yang berkapasitas paling tidak 2 X 100 MW. "Untuk bangun power plant mine mouth (mulut tambang) dengan kapasitas itu, paling tidak dibutuhkan dana sekitar US$ 170 juta-US$ 180 juta," kata Amir di Jakarta, Rabu (6/8). Power plant itu kemungkinan dibangun di dekat area tambang BRAU yang berlokasi di Kalimantan Timur. Namun, BRAU juga membuka kemungkinan untuk membangun power plant di daerah lain terutama Sumatera Selatan. Soalnya, di daerah tersebut banyak berdiri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mulut tambang.