JAKARTA. Grup Sinar Mas telah resmi mengambil alih PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Namun emiten pertambangan itu belum menemukan jalan keluar untuk merestrukturisasi utang obligasinya yang bernilai US$ 950 juta. BRAU pun mempertimbangkan opsi restrukturisasi lain. Salah satu alasan pengkajian opsi restrukturisasi lain itu lantaran Sinar Mas mendapat gugatan dari Raiffeisen Bank International AG (RBI). Pasalnya, anak usaha Sinar Mas yakni Asia Coal Energy Ventures (ACE) tak membayarkan utang induk BRAU yaitu Asia Resources Minerals Plc (ARMS). Utang yang harus ACE bayarkan sebesar US$ 120 juta dan telah melewati jatuh tempo. "Itu bagian yang juga kita pertimbangkan dan kita berharap tidak gagal. Kita berharap ini bisa selesaikan. Kita sudah bicara dgn ACE," ucap Direktur Independen BRAU Arief Wiedhartono, Rabu, (21/10).
BRAU kaji opsi restrukturisasi lain
JAKARTA. Grup Sinar Mas telah resmi mengambil alih PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Namun emiten pertambangan itu belum menemukan jalan keluar untuk merestrukturisasi utang obligasinya yang bernilai US$ 950 juta. BRAU pun mempertimbangkan opsi restrukturisasi lain. Salah satu alasan pengkajian opsi restrukturisasi lain itu lantaran Sinar Mas mendapat gugatan dari Raiffeisen Bank International AG (RBI). Pasalnya, anak usaha Sinar Mas yakni Asia Coal Energy Ventures (ACE) tak membayarkan utang induk BRAU yaitu Asia Resources Minerals Plc (ARMS). Utang yang harus ACE bayarkan sebesar US$ 120 juta dan telah melewati jatuh tempo. "Itu bagian yang juga kita pertimbangkan dan kita berharap tidak gagal. Kita berharap ini bisa selesaikan. Kita sudah bicara dgn ACE," ucap Direktur Independen BRAU Arief Wiedhartono, Rabu, (21/10).