JAKARTA. Belanja modal atau capital expenditure (capex) PT Berau Coal Indonesia (BRAU) pada tahun ini mengalami penurunan. Menurut Direktur Keuangan BRAU, John Joseph Ramos, BRAU telah merevisi nilai capex menjadi US$ 165 juta-US$ 190 juta dari sebelumnya US$ 300 juta yang dominan akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur."Karena kondisi industri batubara melambat, maka beberapa proyek infrastruktur kami tunda dulu untuk pelaksanaannya di tahun mendatang," jelas John, Selasa (2/10).Sedangkan capex untuk periode 2012-2015, BRAU merencanakan capex mencapai US$ 600 juta. Dana itu akan digunakan untuk membangun conveyor belt sepanjang 43 kilometer (km) senilai Rp 280 miliar dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap berkapasitas 2x20 MW."Belanja modal diambil dari pinjaman utang," imbuh Rosan P Roeslani, Direktur Utama BRAU.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BRAU merevisi capex tahun ini menjadi US$ 190 juta
JAKARTA. Belanja modal atau capital expenditure (capex) PT Berau Coal Indonesia (BRAU) pada tahun ini mengalami penurunan. Menurut Direktur Keuangan BRAU, John Joseph Ramos, BRAU telah merevisi nilai capex menjadi US$ 165 juta-US$ 190 juta dari sebelumnya US$ 300 juta yang dominan akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur."Karena kondisi industri batubara melambat, maka beberapa proyek infrastruktur kami tunda dulu untuk pelaksanaannya di tahun mendatang," jelas John, Selasa (2/10).Sedangkan capex untuk periode 2012-2015, BRAU merencanakan capex mencapai US$ 600 juta. Dana itu akan digunakan untuk membangun conveyor belt sepanjang 43 kilometer (km) senilai Rp 280 miliar dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap berkapasitas 2x20 MW."Belanja modal diambil dari pinjaman utang," imbuh Rosan P Roeslani, Direktur Utama BRAU.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News