BRAU tender offer 5,3 miliar saham



JAKARTA. PT Sinarindo Ekamulya selaku pemegang 84,74% saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) melakukan tender offer atau tender wajib untuk membeli saham BRAU sebanyak-banyaknya 5,32 miliar (15,26%) yang dimiliki pemegang saham. Adapun harga penawarannya Rp 82.

Dalam pengumuman KSEI disebutkan bahwa pihak-pihak yang berhak turut serta dalam penawaran tender wajib adalah pemegang saham yang telah melengkapi dan mengajukan dukumen-dokumen disyaratkan sebelum penawaran tender wajib ini berakhir pada 28 Agustus 2017. Untuk pemegang saham yang masih berbentuk warkat (script) harus mengoversikan sahamnya terlebih dahulu menjadi saham tanpa warkat.

Setelah masa penawaran tender wajib berakhir, KSEI akan memberikan daftar pemegang rekening yang telah memindahkan sahamnya ke rekening tampungan KSEI atas pelaksanaan penawaran tender wajib kepada perusahaan efek yang ditunjuk, yaitu PT Sinarmas Sekuritas dan BAE. Kedua perusahaan efek ini secara bersama-sama akan melakukan verifikasi atas keabsahan kepemilikan saham.


Sebelum tanggal penutupan, peserta yang telah memasukkan permohonan penawaran tender wajib dapat membatalkan penawaran tender, baik untuk seluruh ataupun sebagian dari saham-saham yang telah ditransfer ke rekening tampungan KSEI, dengan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis tentang alasan pembatalan kepada perusahaan sekuritas.

Adapun jadwal penawaran tender wajib di antaranya adalah rentang 28 Juli-29 Agustus 2017 masa penawaran tender wajib. Pemegang saham yang mengikuti tender ini melakukan pemindahan saham dari sub rekening pemegang saham ke dalam rekening tampungan KSEI dengan instruksi Securities Transfer.

Adapun tanggal pembayarannya ditetapkan pada 9 September 2017. Selain itu, KSEI akan mendistribusikan dana tender wajib melalui C-BEST ke dalam rekening efek perusahaan dengan menggunakan instruksi book transfer (BTS).

Analis OSO Sekuritas Riska Afriani bilang, efek dari aksi korporasi ini dapat dilihat dari tujuan penggunaan dana hasil tender offer. Jika ditujukan untuk membayar utang, hal ini akan memberikan dampak positif dalam hal memperbaiki struktur modal.

"Karena saat ini BRAU memiliki utang yang cukup besar dan masih memiliki utang obligasi sebesar US$ 800 juta," ujar Riska kepada KONTAN, Minggu (30/7).

Menurut Riska, tender offer tidak semata-mata membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung membuka suspensi saham BRAU. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, BRAU harus melaporkan kinerja keuangan terbaru dan membayar denda keterlambatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie