JAKARTA. Kinerja yang kinclong ditunjukkan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) di sepanjang tahun lalu. Produsen batubara ini membukukan laba bersih sebesar US$ 160,819 juta di akhir 2011. Jumlah tersebut melonjak 133,5% dibanding pencapaian tahun sebelumnya yang hanya senilai US$ 68,861 juta.Seiring peningkatan keuntungan tersebut, maka laba bersih per saham dasar atau earning per share (EPS) BRAU pun naik dari semula US$ 0,0015 pe rsaham di 2010, menjadi Rp US$ 0,0038 per saham di penghujung tahun lalu.Peningkatan keuntungan perusahaan itu ditopang kenaikan angka penjualan. Laporan keuangan BRAU (audited) yang dirilis Selasa (27/3) menunjukkan, Perseroan berhasil meraih penjualan sebesar US$ 1,657 miliar pada tahun lalu, atau melejit 57% dibanding periode sebelumnya US$ 1,055 miliar.Meski terjadi kenaikan pada beban pokok penjualan sebesar 46%, namun Perseroan masih mampu mencatatkan kenaikan pada laba bruto sebesar 78% menjadi Rp US$ 656,63 juta. Selanjutnya, laba usaha juga berhasil melejit sekitar 73% menjadi sejumlah US$ 536,498 juta. Walaupun pendapatan dari selisih kurs berkurang di tahun lalu, dan terjadi penurunan nilai aset keuangan sebesar US$ 27 juta, namun kinerja keuangan BRAU masih tetap gemuk. Ini lantaran, pengeluaran pada pos amortisasi nihil pada tahun lalu, dibandingkan tahun sebelumnya dengan pengeluaran mencapai US$ 23,5 juta. Di sisi lain, kewajiban perusahaan juga bertambah sebesar 13% menjadi US$ 1,535 miliar. Sedangkan, total ekuitas meningkat sekitar 35% menjadi US$ 523,982 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BRAU torehkan kenaikan laba bersih 133,5%
JAKARTA. Kinerja yang kinclong ditunjukkan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) di sepanjang tahun lalu. Produsen batubara ini membukukan laba bersih sebesar US$ 160,819 juta di akhir 2011. Jumlah tersebut melonjak 133,5% dibanding pencapaian tahun sebelumnya yang hanya senilai US$ 68,861 juta.Seiring peningkatan keuntungan tersebut, maka laba bersih per saham dasar atau earning per share (EPS) BRAU pun naik dari semula US$ 0,0015 pe rsaham di 2010, menjadi Rp US$ 0,0038 per saham di penghujung tahun lalu.Peningkatan keuntungan perusahaan itu ditopang kenaikan angka penjualan. Laporan keuangan BRAU (audited) yang dirilis Selasa (27/3) menunjukkan, Perseroan berhasil meraih penjualan sebesar US$ 1,657 miliar pada tahun lalu, atau melejit 57% dibanding periode sebelumnya US$ 1,055 miliar.Meski terjadi kenaikan pada beban pokok penjualan sebesar 46%, namun Perseroan masih mampu mencatatkan kenaikan pada laba bruto sebesar 78% menjadi Rp US$ 656,63 juta. Selanjutnya, laba usaha juga berhasil melejit sekitar 73% menjadi sejumlah US$ 536,498 juta. Walaupun pendapatan dari selisih kurs berkurang di tahun lalu, dan terjadi penurunan nilai aset keuangan sebesar US$ 27 juta, namun kinerja keuangan BRAU masih tetap gemuk. Ini lantaran, pengeluaran pada pos amortisasi nihil pada tahun lalu, dibandingkan tahun sebelumnya dengan pengeluaran mencapai US$ 23,5 juta. Di sisi lain, kewajiban perusahaan juga bertambah sebesar 13% menjadi US$ 1,535 miliar. Sedangkan, total ekuitas meningkat sekitar 35% menjadi US$ 523,982 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News