Brexit belum jelas, pasangan GBP/USD berpotensi lanjutkan pelemahan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pernyataan Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar memudarkan optimisme Brexit, pasangan mata uang GBP/USD pun diproyeksikan melanjutkan pelemahan.

Mengutip Bloomberg di pasar spot, pukul 19.24, Kamis (10/11), poundsterling tercatat menguat 0,27% terhadap dollar AS di level 1,3231. Meski di pertengahan perdagangan pasangan GBP/USD terpantau melemah sebesar 0,08% di level 1,3193.

Puja Purbaya Sakti, analis PT Rifan Financindo Berjangka mengatakan poundsterling sempat melemah karena dampak rilis data gross domestic product (GDP) Inggris secara bulanan yang hasilnya tidak mengalami perubahaan dari estimasi sebelumnya.


Selain itu, poundsterling terpeselet karena Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar mengatakan kesepakatan Brexit mungkin saja bisa tercapai tetapi sulit untuk dijalankan. Menurut Puja, pernyataan tersebut mengimbangi optimisme Brexit baru-bari ini dan akhirnya memberikan tekanan pada poundsterling

Sementara, dollar AS sebagai rival utama poundsterling tergelincir karena imbal hasil obligasi AS turun dari posisi tinggi di 3,32% ke posisi 3,2%.

"Permasalahan anggaran di Italia ditambah dengan gejolak sekitar berita utama Brexit dan demam baru perang dagang AS-China ini semua telah memberikan dukungan kepada dollar AS pada akhir-akhir ini yang membantu untuk tetap berada posisi terkuat terhadap semua rival utamanya," kata Puja, Jumat (11/10).

Senin (15/10) pukul 19.30 WIB akan dirilis indikator ekonomi US Retail Sales secara MoM untuk periode September. Prediksi data tersebut adalah akan mengalami peningkatan dari 0,1% menjadi 0,5%. Meningkatnya jumlah total dari presentase penjual ritel AS yang mengukur perubahan nilai total penjualan tersesuaikan inflasi pada tingkat ritel dan menjadi faktor utama belanja konsumen yang menyumbang proporsi besar dalam aktivitas ekonomi ini, secara keseluruhan akan berdampak favorable bagi dollar AS sehingga akan memberikan sentimen negatif bagi poundsterling.

Sementara itu, investor masih menunggu perkembangan pada masalah Inggris dan Uni Eropa terkait negosiasi Brexit.

Secara teknikal, Puja menganalisis indikator Moving Average Exponential (EMA) melebar dengan arah kurs naik. Vortex Indicator (VI) dengan kondisi blue over red yang melebar dimana arah kurs berpotensi untuk lanjutkan penguatannya. Selanjutnya pada indikator True Strengh Indicator (TSI) berada diarea + 9 yang menunjukkan kurs kurang kuat naik.

Secara umum GBP/USD masih berpotensi untuk melanjutkan gain terbatas pada perdagangan selanjutnya. Rekomendasi trading untuk pasangan GBP/USD adalah buy selama harga di bawah 1,3220 dengan level resistance antara 1,3223, 1,3261 dan support antara 1,3141, 1,3097.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat