Jakarta. Hengkangnya Inggris dari keanggotan Uni Eropa (UE) atau yang lebih dikenal dengan British Exit (Brexit) dikhawatirkan akan mengganggu proses negosiasi UE-Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Walau demikian, tidak ada niatan untuk membatalkan proses perundingan yang sudah dirintis. Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan, bahwa Brexit ini merupakan suatu peristiwa yang cukup signifikan dan memprihatinkan bagi ekonomi global. "Bisa jadi kita mengalami sedikit ketertundaan (negosiasi), tapi saya sangat-sangat memaklumi," kata Thomas, Senin (27/6). Akibat keadaan yang terjadi, lembaga eksekutif UE juga akan berkonsentrasi terlebih dahulu menangani Brexit. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia juga terus berkoordinasi dengan kedutaan besar UE di Jakarta dalam menyikapi persoalan ini.
Brexit berpotensi menghambat negosiasi UE-CEPA
Jakarta. Hengkangnya Inggris dari keanggotan Uni Eropa (UE) atau yang lebih dikenal dengan British Exit (Brexit) dikhawatirkan akan mengganggu proses negosiasi UE-Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Walau demikian, tidak ada niatan untuk membatalkan proses perundingan yang sudah dirintis. Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan, bahwa Brexit ini merupakan suatu peristiwa yang cukup signifikan dan memprihatinkan bagi ekonomi global. "Bisa jadi kita mengalami sedikit ketertundaan (negosiasi), tapi saya sangat-sangat memaklumi," kata Thomas, Senin (27/6). Akibat keadaan yang terjadi, lembaga eksekutif UE juga akan berkonsentrasi terlebih dahulu menangani Brexit. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia juga terus berkoordinasi dengan kedutaan besar UE di Jakarta dalam menyikapi persoalan ini.