Brexit, IBM justru bangun cloud di Inggris



LONDON. Di saat industri berencana ramai-ramai angkat kaki dari Inggris. International Business Machines (IBM), perusahaan IT asal Amerika Serikat, justru berencana untuk berinvestasi di Inggris. IBM optimistis, kondisi ekonomi Inggris tetap kuat pasca memisahkan diri dari Uni Eropa atau Brexit.

IBM mengekor jejak Facebook dan Google yang dipastikan akan berinvestasi di Inggris setelah Brexit. Perusahaan perangkat lunak komputer ini berencana membangun pusat data awan atau cloud di Inggris.

Reuters melaporkan, IBM mengatakan, akan membangun empat pusat data baru untuk memenuhi permintaan dari klien sektor korporasi dan publik. IBM menyebut, para kliennya memilih untuk menyimpan data dan mengelola bisnis mereka di awan.


General Manager Layanan Cloud IBM Eropa, Sebastian Krause menyebut, investasi perusahaan mencerminkan kepercayaan akan kekuatan ekonomi Inggris. Apalagi, saat ini bisnis komputasi awan terus berkembang di Inggris.

"Pelanggan Inggris benar-benar memahami kemampuan cloud untuk mendorong inovasi. Hal ini bertujuan agar lebih fleksibel pada model bisnis mereka. Ini untuk membantu perusahaan memiliki wawasan yang lebih baik dalam pengambilan keputusan. Plus memberikan layanan pelanggan yang lebih baik," ungkap Krause.

IBM mengatakan, potensi bisnis di Inggris akan menambah empat pusat datanya menjadi enam pusat data. Nantinya IBM akan melayani pelanggan seperti kelompok wisata Thomson yang dimiliki oleh TUI. Pengecer Boots, Dixons Carphone dan National Grid. Hingga pemerintah. Sayang, IBM tidak mengungkapkan besarnya investasi.

Sebelumnya pada Juni lalu, IBM telah mengevaluasi kapasitas awan di Inggris sebelum terjadinya Brexit. Hasilnya, perusahaan tidak melihat alasan untuk mengubah arah sebagai akibat dari keputusan tersebut. "Semua orang telah menyimpulkan ekonomi Inggris akan terus menjadi sangat kuat. Akan terus ada peluang yang signifikan dengan atau tanpa Brexit," imbuh Krause.

Meski demikian IBM telah dilengkapi sejumlah skenario pasca-Brexit. Ada 10 pusat data lain di benua Eropa yang akan digunakan IBM jika Inggris dinilai tidak memenuhi standar masa depan di Eropa. Sebab Brexit menciptakan ketidakpastian tentang kepatuhan masa depan Inggris dengan aturan perlindungan data Eropa yang baru saja dirombak.

Editor: Dupla Kartini