JAKARTA. Brexit! Itulah fokus pelaku pasar dalam pekan-pekan ini. Gara-gara Brexit pula laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertahan. Padahal, dua angin segar tengah berembus ke pasar saham. Pertama, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menahan suku bunga acuannya. Yang kedua, Bank Indonesia (BI) memangkas 25 basis poin (bps) semua bunga acuan, mulai dari BI rate hingga lending facility rate. Kini, BI rate berada di posisi 6,5%. Idealnya, penurunan suku bunga acuan akan menyeret turun imbal hasil surat utang. Investor diperkirakan mengalihkan dana ke pasar saham, sehingga bursa bisa bergairah. Namun, sekali lagi, pasar masih melihat ganjalan lain, yakni rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa alias Brexit.
Brexit & tax amnesty membayangi pasar
JAKARTA. Brexit! Itulah fokus pelaku pasar dalam pekan-pekan ini. Gara-gara Brexit pula laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertahan. Padahal, dua angin segar tengah berembus ke pasar saham. Pertama, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menahan suku bunga acuannya. Yang kedua, Bank Indonesia (BI) memangkas 25 basis poin (bps) semua bunga acuan, mulai dari BI rate hingga lending facility rate. Kini, BI rate berada di posisi 6,5%. Idealnya, penurunan suku bunga acuan akan menyeret turun imbal hasil surat utang. Investor diperkirakan mengalihkan dana ke pasar saham, sehingga bursa bisa bergairah. Namun, sekali lagi, pasar masih melihat ganjalan lain, yakni rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa alias Brexit.