KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebakaran lahan gambut pada 2014-2015 sempat memupuskan harapan masyarakat Desa Temeran, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau. Lahan seluas 311,34 hektare tanaman nanas dan karet milik warga musnah dilalap si jago merah. Warga desa yang kekurangan modal tidak bisa mengembangkan budidaya nanasnya. Empat tahun berselang Badan Restorasi Gambut (BRG) masuk ke Desa Temeran melalui program desa peduli gambut. Fasilitator Desa Temeran, Rita Illa Mandau bercerita, masuknya BRG membawa angin segar. Rita menyebut, BRG melakukan restorasi lahan gambut yang terbakar dan melakukan revitalisasi ekonomi di Desa Temeran. "Nanas ditanam karena mayoritas pernah menanam nanas. Tapi karena kebakaran lahan 2014 itu lahan mereka habis," kata Rita.
BRG dorong pemanfaatan lahan gambut untuk usaha pertanian masyarakat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebakaran lahan gambut pada 2014-2015 sempat memupuskan harapan masyarakat Desa Temeran, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau. Lahan seluas 311,34 hektare tanaman nanas dan karet milik warga musnah dilalap si jago merah. Warga desa yang kekurangan modal tidak bisa mengembangkan budidaya nanasnya. Empat tahun berselang Badan Restorasi Gambut (BRG) masuk ke Desa Temeran melalui program desa peduli gambut. Fasilitator Desa Temeran, Rita Illa Mandau bercerita, masuknya BRG membawa angin segar. Rita menyebut, BRG melakukan restorasi lahan gambut yang terbakar dan melakukan revitalisasi ekonomi di Desa Temeran. "Nanas ditanam karena mayoritas pernah menanam nanas. Tapi karena kebakaran lahan 2014 itu lahan mereka habis," kata Rita.