KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertanian ramah gambut yang merupakan elemen dasar dari SLPG (Sekolah Lapang Petani Gambut) memulai kembali kegiatan pelatihannya di Provinsi Riau. Adapun pembukaan dipusatkan di Desa Damai, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau. Tahun ini kegiatan SLPG yang dibina Badan Restorasi Gambut di Provinsi Riau meliputi 20 peserta dari 10 desa di kota Dumai, kabupaten Bengkalis dan kabupaten kepulauan Meranti. Dalam pelatihan metode bertani tanpa bakar yang berlangsung selama 4 hari ini, para petani mendapat materi terkait konsep dasar ekosistem gambut, teknik fasilitasi kelompok tani, hingga praktik langsung pembuatan pupuk organik , pembenah tanah dan pestisida alami. Tidak lupa diberikan materi pengenalan pemasaran. Pembukaan dilakukan oleh Kasupokja Edukasi dan Sosialisasi BRG, Deasy Efdinawesty. Menurut Deasy, SLPG kali ini agak berbeda dimana merupakan program integrasi dimana peserta pelatihan juga ada yang dari desa-desa bukan DPG. "Ini dimaksudkan agar memperluas jangkauan pelatihan dan peningkatan kapasitas para pihak yang terlibat dalam pengelolaan gambut berkelanjutan," kata dia dalam keterangannya, Jumat (9/10).
BRG terus mendorong pelatihan pertanian ramah gambut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertanian ramah gambut yang merupakan elemen dasar dari SLPG (Sekolah Lapang Petani Gambut) memulai kembali kegiatan pelatihannya di Provinsi Riau. Adapun pembukaan dipusatkan di Desa Damai, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau. Tahun ini kegiatan SLPG yang dibina Badan Restorasi Gambut di Provinsi Riau meliputi 20 peserta dari 10 desa di kota Dumai, kabupaten Bengkalis dan kabupaten kepulauan Meranti. Dalam pelatihan metode bertani tanpa bakar yang berlangsung selama 4 hari ini, para petani mendapat materi terkait konsep dasar ekosistem gambut, teknik fasilitasi kelompok tani, hingga praktik langsung pembuatan pupuk organik , pembenah tanah dan pestisida alami. Tidak lupa diberikan materi pengenalan pemasaran. Pembukaan dilakukan oleh Kasupokja Edukasi dan Sosialisasi BRG, Deasy Efdinawesty. Menurut Deasy, SLPG kali ini agak berbeda dimana merupakan program integrasi dimana peserta pelatihan juga ada yang dari desa-desa bukan DPG. "Ini dimaksudkan agar memperluas jangkauan pelatihan dan peningkatan kapasitas para pihak yang terlibat dalam pengelolaan gambut berkelanjutan," kata dia dalam keterangannya, Jumat (9/10).