KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) menunjukkan tren positif. Ini tampak dari kenaikan dana pihak ketiga (DPK) yang signifikan. Tercatat hingga kuartal III-2017 total DPK BRI Agro mencapai Rp 10,27 triliun atau tumbuh sebesar 23,56% dibandingkan nilai tahun lalu sebesar Rp 8,32 triliun. Pada kuartal III ini, komposisi DPK masih didominasi oleh deposito sebesar Rp 9,16 triliun atau 89,13% dari total DPK. Sisanya 6,02% ada di tabungan dan 4,85% ada di giro. Menurut Direktur Utama Bank BRI Agro, I Komang Sudiarsa, perusahaannya terus berupaya mendorong peningkatan DPK khususnya pada dana murah seperti tabungan dan giro untuk menghemat biaya dana. “Untuk mendukung hal ini, kami telah melakukan re-branding nama tabungan utama BRI Agro menjadi Agrotama dengan kartu ATM yang telah berteknologi NSICCS dan dapat digunakan di ATM BRI seluruh Indonesia,” ujar Sudiarsa saat pemaparan kinerja BRI Agro, Senin (30/10). Selain itu teknologi digital juga terus dikembangkan BRI Agro untuk memberikan layanan yang baik bagi nasabah. “Current account and savings account (CASA) atau dana murah memang sedikit sulit. Salah satu strategi BRI Agro untuk meningkatkan CASA adalah dengan mobile banking dan cash management system serta tidak lama lagi kami akan meluncurkan internet banking,” ujar Sudiarsa.
BRI Agro genjot kenaikan dana murah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) menunjukkan tren positif. Ini tampak dari kenaikan dana pihak ketiga (DPK) yang signifikan. Tercatat hingga kuartal III-2017 total DPK BRI Agro mencapai Rp 10,27 triliun atau tumbuh sebesar 23,56% dibandingkan nilai tahun lalu sebesar Rp 8,32 triliun. Pada kuartal III ini, komposisi DPK masih didominasi oleh deposito sebesar Rp 9,16 triliun atau 89,13% dari total DPK. Sisanya 6,02% ada di tabungan dan 4,85% ada di giro. Menurut Direktur Utama Bank BRI Agro, I Komang Sudiarsa, perusahaannya terus berupaya mendorong peningkatan DPK khususnya pada dana murah seperti tabungan dan giro untuk menghemat biaya dana. “Untuk mendukung hal ini, kami telah melakukan re-branding nama tabungan utama BRI Agro menjadi Agrotama dengan kartu ATM yang telah berteknologi NSICCS dan dapat digunakan di ATM BRI seluruh Indonesia,” ujar Sudiarsa saat pemaparan kinerja BRI Agro, Senin (30/10). Selain itu teknologi digital juga terus dikembangkan BRI Agro untuk memberikan layanan yang baik bagi nasabah. “Current account and savings account (CASA) atau dana murah memang sedikit sulit. Salah satu strategi BRI Agro untuk meningkatkan CASA adalah dengan mobile banking dan cash management system serta tidak lama lagi kami akan meluncurkan internet banking,” ujar Sudiarsa.