BRI akan jaga NPL di level 2,2%-2,4%



JAKARTA. Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengakui ada kenaikan risiko kredit pada sektor pertambangan dan perdagangan. Bank berpelat merah ini mencatat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang tinggi pada kedua sektor tersebut. Misalnya, rasio NPL pada sektor pertambangan sekitar 9,3%. "Namun, eksposur kredit di sektor ini hanya 0,9% dari total pinjaman BRI," kata Haru, kepada KONTAN, Selasa (23/5). Sedangkan rasio NPL pada sektor perdagangan sebesar 3,2% dengan eksposur kredit sekitar 35% dari total kredit BRI. Haru bilang, pihaknya memperkirakan rasio NPL secara keseluruhan akan terjaga pada level 2,2% sampai 2,4% di akhir tahun 2017. BRI mencatat rasio NPL gross sebesar 2,16% dan NPL net sebesar 1,22% di kuartal I-2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan