BRI akan kurangi kepemilikan di BRI Agro



JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) berencana menurunkan porsi kepemilikan sahamnya pada anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) menjadi 76% dari porsi sekarang sebesar 87%.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, penurunan kepemilikan saham tersebut untuk meningkatkan kepemilikan saham publik di BRI Agro yang saat ini baru sebesar 3,58%.

Sesuai ketentuan Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00001/BEI/01-2014 perihal Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham, BRI Agro sebagai emiten harus memiliki saham beredar pada publik minimal 7,5% yang berlaku Januari 2016.


"Kalau ditotal, saham BRI dan Dana Pensiunan Perkebunan di AGRO sebesar 97%, saham publik 3%, kami ingin menaikkan (saham publik) minmal 7,5%, supaya lebih likuid," tutur Haru.

Untuk menambah saham publik itu, lanjut Haru, BRI Agro dalam waktu dekat akan menawarkan saham baru atau rights issue. Dia memperkirakan pelepasan saham BRI dan dana pensiun di BRI Agro akan menyerap dana sekitar Rp 500 miliar.

BRI akan menggunakan hak-nya untuk menyerap saham baru tersebut. Namun, porsi yang diserap BRI tidak akan lebih besar dari porsi kepemilikan publik, sehingga kepemilikan saham BRI di BRI Agro yang saat ini sebesar 87% dapat turun ke 76%.

"Penawaran saham baru akan tahun ini. Kami menyerap hak rights issue kami lebih sedikit," ujar Haru.

BRI juga mendorong anak usaha lainnya untuk memperkuat modal. Anak usaha di lini syariah, PT Bank BRI Syariah menerbitkan sukuk mudharabah subordinasi I senilai Rp 1 triliun untuk memperkuat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) menjadi 21,2% dari saat ini 14,3%. (Indra Arief Pribadi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini