KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Hadapi gempuran industri fintech, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bersiap akusisi pemain fintech lending di Indonesia. Terdapat tiga kandidat fintech yang potensial untuk diakusisi. Direktur Ritel dan Menengah BRI Supari mengaku, kandidat fintech tersebut mempunyai segmen pembiayaan produktif dan konsumtif. Kriteria platform yang dibidik BRI adalah perusahaan yang mendukung pembiayaan sektor Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di perseroan. “Pasti fintech yang bisa mendukung dan memanfaat bagaimana UMKM bisa cepat naik kelas. Dan ini menjadi cara bagaimana bisa membangun pengusaha-pengusaha tersebut,” kata Supari di Jakarta, Senin (26/8).
Supari mengharapkan akusisi ini bisa rampung secepatnya karena basis pertumbuhan bisnis BRI adalah mendorong usaha dari UMKM. Khususnya, pengusaha yang belum terjangkau dengan akses keuangan perbankan yang menjadi pasar BRI. Jauh sebelum itu. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) telah memiliki platform kredit daring bertajuk Pinjaman Tenang (Pinang) yang telah membukukan penyaluran pinjaman Rp 2 miliar per Juli 2019. Hingga akhir tahun, Pinang ditargetkan dapat menyalurkan pinjaman mencapai Rp 375 miliar dengan mengakuisisi 270.000 nasabah. Sejak tahun lalu, BRI juga telah menyalurkan total dana sebesar Rp 250 miliar ke platform PT Investree Radhika Jaya (Investree). Di mana BRI berperan sebagai lender atau pemberi pinjaman berbasis daring di Investree.