JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus berupaya memperbanyak sumber pendanaan di luar dana pihak ketiga (DPK). Untuk itu, semester II tahun ini BRI akan menerbitkan surat utang deposito negosiasi (negotiable cetificate of deposit/NCD) senilai Rp 300 miliar - Rp 500 miliar. Menurut Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, kondisi likuiditas perbankan dari simpanan nasabah tahun ini belum bisa dibilang longgar betul. "Terutama untuk simpanan nasabah dalam bentuk Rupiah, itu belum terlalu likuid," kata Haru kepada KONTAN, di Jakarta, Rabu (24/6). Haru menjelaskan penerbitan NCD ini akan memperbanyak sumber pendanaan bagi BRI di luar DPK. Selain itu, penerbitan NCD ini akan mengurangi biaya yang harus dipikul BRI dalam upaya menghimpun dana. "NCD yang akan kami terbitkan nilainya sekitar Rp 300 miliar - Rp 500 miliar," uja Haru.
BRI akan terbitkan NCD Rp 500 miliar tahun ini
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus berupaya memperbanyak sumber pendanaan di luar dana pihak ketiga (DPK). Untuk itu, semester II tahun ini BRI akan menerbitkan surat utang deposito negosiasi (negotiable cetificate of deposit/NCD) senilai Rp 300 miliar - Rp 500 miliar. Menurut Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, kondisi likuiditas perbankan dari simpanan nasabah tahun ini belum bisa dibilang longgar betul. "Terutama untuk simpanan nasabah dalam bentuk Rupiah, itu belum terlalu likuid," kata Haru kepada KONTAN, di Jakarta, Rabu (24/6). Haru menjelaskan penerbitan NCD ini akan memperbanyak sumber pendanaan bagi BRI di luar DPK. Selain itu, penerbitan NCD ini akan mengurangi biaya yang harus dipikul BRI dalam upaya menghimpun dana. "NCD yang akan kami terbitkan nilainya sekitar Rp 300 miliar - Rp 500 miliar," uja Haru.