BRI bakal revisi naik target kredit 1%



JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berencana mengevaluasi rencana bisnis bank (RBB). Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Haru Koesmahagyo mengatakan, dalam rencana bisnis bank (RBB) BRI akan merevisi target pertumbuhan kredit dan laba.

Menurut Haru, hal ini dilakukan lantaran kondisi likuditas mengetat dan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) meningkat. “Jadi kita akan melakukan evaluasi pada bulan Juni untuk diajukan ke OJK,” jelasnya, Kamis (9/6).

Target laba akan direvisi turun, karena likuiditas ketat dan kenaikan NPL. Secara industri, laba perbankan juga memang tertekan. Tahun ini, BRI mematok pertumbuhan laba berkisar 3%-5% dari realisasi tahun lalu senilai Rp 25,2 triliun.


Namun, target pertumbuhan kredit direvisi naik 1% dari target semula 13%-15%. Haru menyebut, target kredit digenjot untuk mendongkrak laba. "BRI masih berambisi untuk membesarkan volume bisnisnya, pertumbuhan kredit ini juga di bantu oleh penyaluran KUR pemerintah," ujarnya.

Di sisi lain, pada semester II- 2016, BRI berencana melakukan penambahan dana di luar dana pihak ketiga (DPK) dengan menerbitkan obligasi melalui penawaran umum berkelanjutan (PUB). Sementara alternatif pembiayaan seperti NCD belum dilirik. “NCD belum berminat ini tergantung masalah tax amnesty dan kita akan cari sumber lain,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini