JAKARTA. Bank kelas kakap semakin serius menggarap Layanan Keuangan Digital (LKD) dan layanan perbankan tanpa kantor atawa branchless banking. Tengok saja, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri beradu cepat menggarap bisnis LKD dan branchless banking. Herry Gunardi, EVP Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri mengatakan, pihaknya bakal mengoperasikan LKD dan branchless banking secara bersamaan. Nantinya, dua layanan berbasis digital tersebut bakal menggunakan agen yang sama lantaran kedua produk saling melengkapi. Contoh, nasabah branchless banking menyetor secara tunai untuk menabung. Di agen yang sama, nasabah melakukan transaksi pembayaran menggunakan uang elektronik (e-money). Bank Mandiri sendiri bakal meningkatkan jumlah menjadi 9.000 agen pada akhir tahun 2015. "Target jumlah nasabah mencapai 500.000 nasabah," ujar Herry, Rabu (8/10). Saat ini, Bank Mandiri memiliki 10 agen LKD.
BRI & Bank Mandiri beradu di layanan digital
JAKARTA. Bank kelas kakap semakin serius menggarap Layanan Keuangan Digital (LKD) dan layanan perbankan tanpa kantor atawa branchless banking. Tengok saja, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri beradu cepat menggarap bisnis LKD dan branchless banking. Herry Gunardi, EVP Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri mengatakan, pihaknya bakal mengoperasikan LKD dan branchless banking secara bersamaan. Nantinya, dua layanan berbasis digital tersebut bakal menggunakan agen yang sama lantaran kedua produk saling melengkapi. Contoh, nasabah branchless banking menyetor secara tunai untuk menabung. Di agen yang sama, nasabah melakukan transaksi pembayaran menggunakan uang elektronik (e-money). Bank Mandiri sendiri bakal meningkatkan jumlah menjadi 9.000 agen pada akhir tahun 2015. "Target jumlah nasabah mencapai 500.000 nasabah," ujar Herry, Rabu (8/10). Saat ini, Bank Mandiri memiliki 10 agen LKD.