JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tengah berusaha menggenjot bisnis bancassurance dengan menjual produk milik anak usahanya PT Bringin Life. Bahkan, bank ini berusaha untuk menyaingi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang sudah besar terlebih dahulu. "Kami inginnya bisa seperti AXA Mandiri," ungkap Head of Priority Banking BRI, Dyah Purwanti K. Pasalnya, bancassurance BRI memang belum berporsi terlalu besar. Dari keseluruhan dana nasabah kaya, produk investasi baru memegang porsi di bawah 10%. Kontribusinya terhadap total fee based income BRI pun masih belum seberapa. Dyah mengaku, ini karena BRI baru berusaha mengembangkan bancassurance sejak tahun lalu. Maka dari itu, ia merasa masih ada ruang besar bagi bancassurance BRI untuk berkembang. Untuk itu, BRI merasa perlu adanya edukasi bagi nasabah untuk menyadari pentingnya proteksi diri. "Di Indonesia memang belum besar kesadaran masyarakat akan asuransi," ucap Dyah. Dyah berharap, dalam waktu 3-5 tahun ke depan, bancassurance BRI dapat kuat seperti Mandiri. Perlu diketahui, selain Bringin Life, BRI juga menjadi jalur distribusi dari produk Manulife, Prudential, dan Jiwasraya. Ia mengatakan, bancassurance ini merupakan suatu produk yang bertujuan untuk meningkatkan loyalitas nasabah. Karena ini cenderung mengincar nasabah yang sudah ada, bukan nasabah baru. Saat ini, nasabah kaya BRI ada di posisi 20.000 orang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BRI berambisi saingi bancassurance Bank Mandiri
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tengah berusaha menggenjot bisnis bancassurance dengan menjual produk milik anak usahanya PT Bringin Life. Bahkan, bank ini berusaha untuk menyaingi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang sudah besar terlebih dahulu. "Kami inginnya bisa seperti AXA Mandiri," ungkap Head of Priority Banking BRI, Dyah Purwanti K. Pasalnya, bancassurance BRI memang belum berporsi terlalu besar. Dari keseluruhan dana nasabah kaya, produk investasi baru memegang porsi di bawah 10%. Kontribusinya terhadap total fee based income BRI pun masih belum seberapa. Dyah mengaku, ini karena BRI baru berusaha mengembangkan bancassurance sejak tahun lalu. Maka dari itu, ia merasa masih ada ruang besar bagi bancassurance BRI untuk berkembang. Untuk itu, BRI merasa perlu adanya edukasi bagi nasabah untuk menyadari pentingnya proteksi diri. "Di Indonesia memang belum besar kesadaran masyarakat akan asuransi," ucap Dyah. Dyah berharap, dalam waktu 3-5 tahun ke depan, bancassurance BRI dapat kuat seperti Mandiri. Perlu diketahui, selain Bringin Life, BRI juga menjadi jalur distribusi dari produk Manulife, Prudential, dan Jiwasraya. Ia mengatakan, bancassurance ini merupakan suatu produk yang bertujuan untuk meningkatkan loyalitas nasabah. Karena ini cenderung mengincar nasabah yang sudah ada, bukan nasabah baru. Saat ini, nasabah kaya BRI ada di posisi 20.000 orang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News