JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perum Perhutani (Perhutani). MoU itu berupa fasilitas pembiayaan senilai Rp 1,96 triliun. Rinciannya, untuk pembiayaan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 964 miliar dan biaya operasional atau operational expenditure (opex) sebesar Rp 1 triliun. Direktur BUMN dan Kelembagaan BRI, Asmawi Sjam mengatakan, pembiayaan tersebut dilakukan dengan menggunakan kredit investasi dan kredit modal kerja yang disediakan BRI. "BRI memberikan pembiayaan capex Perhutani sebagian besar untuk pembangunan sentra-sentra industri sumber daya hutan serta pembangunan kerjasama Hutan Tanaman Industri (HTI) karet, yang digarap bersama Perhutani dan PT Inhutani I,II,III dan V," kata Asmawi, Senin (30/5). Sementara itu, Direktur Keuangan dan Pelaksana Tugas Direktur SDM dan Umum Perhutani, ANS Kosasih mengungkapkan, pembiayaan tersebut memang sangat dibutuhkan bagi Perhutani. "Hal ini akan meningkatkan kemampuan pengembangan industri dan investasi bisnis Perhutani,dan dapat mencetak laba hingga Rp 1 triliun dalam 2-3 tahun ke depan," terang Kosasih. Adapun, pada akhir 2010 Perhutani telah mencetak laba Rp 325,45 miliar dengan total pendapatan Rp 3 triliun. Setiap tahun, Perhutani menyiapkan dana opex lebih dari Rp 2 triliun, yang sebagian besar digunakan untuk memenuhi pembayaran gaji 25 ribu karyawan Perhutani di wilayah Jawa dan Madura.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BRI berikan fasilitas pembiayaan ke Perhutani senilai Rp 1,96 triliun
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perum Perhutani (Perhutani). MoU itu berupa fasilitas pembiayaan senilai Rp 1,96 triliun. Rinciannya, untuk pembiayaan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 964 miliar dan biaya operasional atau operational expenditure (opex) sebesar Rp 1 triliun. Direktur BUMN dan Kelembagaan BRI, Asmawi Sjam mengatakan, pembiayaan tersebut dilakukan dengan menggunakan kredit investasi dan kredit modal kerja yang disediakan BRI. "BRI memberikan pembiayaan capex Perhutani sebagian besar untuk pembangunan sentra-sentra industri sumber daya hutan serta pembangunan kerjasama Hutan Tanaman Industri (HTI) karet, yang digarap bersama Perhutani dan PT Inhutani I,II,III dan V," kata Asmawi, Senin (30/5). Sementara itu, Direktur Keuangan dan Pelaksana Tugas Direktur SDM dan Umum Perhutani, ANS Kosasih mengungkapkan, pembiayaan tersebut memang sangat dibutuhkan bagi Perhutani. "Hal ini akan meningkatkan kemampuan pengembangan industri dan investasi bisnis Perhutani,dan dapat mencetak laba hingga Rp 1 triliun dalam 2-3 tahun ke depan," terang Kosasih. Adapun, pada akhir 2010 Perhutani telah mencetak laba Rp 325,45 miliar dengan total pendapatan Rp 3 triliun. Setiap tahun, Perhutani menyiapkan dana opex lebih dari Rp 2 triliun, yang sebagian besar digunakan untuk memenuhi pembayaran gaji 25 ribu karyawan Perhutani di wilayah Jawa dan Madura.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News