KONTAN.CO.ID - Dalam meningkatkan kenyamanan nasabah, Bank Rakyat Indonesia atau BRI terus memperkuat layanan yang mengedepankan terpenuhinya kebutuhan nasabah. Komitmen ini turut dihadirkan dalam layanan BRI Private atau BRI Prioritas bagi nasabah pribadi terpilih.

Layanan ini dapat dinikmati oleh nasabah BRI yang merupakan WNI maupun WNA. Persyaratannya, nasabah memiliki total dana kelolaan minimal sebesar Rp15 miliar yang dapat berupa produk simpanan BRI (tabungan, giro, dan deposito), investasi BRI, maupun bancassurance BRI. Selain itu, nasabah diwajibkan membuka Tabungan BritAma dengan minimal saldo Rp5 juta.

Berbagai keuntungan atau benefit dapat dinikmati Nasabah Prioritas BRI, di antaranya layanan yang lebih cepat dan responsif saat nasabah mengunjungi bank. Nasabah Prioritas tidak perlu antre, bahkan memperoleh fasilitas parkir gratis di BRI.

Selain itu, Nasabah Prioritas dapat menggunakan fasilitas Safe Deposit Box, ruang pertemuan, ruang konsultasi, dan dealing di Sentra Layanan Prioritas yang ada di kantor cabang BRI di kota-kota besar Indonesia. Jika memerlukan konsultasi seputar layanan Wealth Management seperti perencanaan keuangan dan investasi, proteksi, bahkan dana pensiun, nasabah akan dibantu oleh Relationship Manager Priority yang profesional, berpengalaman, dan tersertifikasi.

BRI juga memberikan keistimewaan kepada Nasabah Prioritas dengan menyediakan undangan VVIP untuk setiap acara eksklusif yang diadakan oleh bank. Nasabah pun dapat menikmati berbagai promo spesial dari beragam merchant yang bekerja sama dengan BRI.

Tak hanya itu, perhatian BRI kepada Nasabah Prioritas juga ditunjukkan dengan bingkisan istimewa pada perayaan ulang tahun maupun perayaan khusus lainnya seperti hari raya keagamaan.

Kesungguhan BRI dalam mengusung semangat Wealth Management for All juga tercermin dalam jumlah nasabah dengan AUM (Asset Under Management) di atas Rp500 juta yang mengalami pertumbuhan secara nasional. Per 19 November 2023, pertumbuhan nasabah dan AUM BRI masing-masing tumbuh 18,66% dan 17,60% secara year-on-year (YoY).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wendi Setiyo